Kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh suatu negara
tidak dapat lepas dari peran konsumen dan peran produsen, karena kedua pihak
tersebut saling berhubungan satu sama lain. Konsumen atau rumah tangga konsumsi
menyediakan faktor-faktor produksi yang ditujukan kepada produsen. Adapun
produsen atau rumah tangga produksi meminta faktor produksi tersebut untuk
dikombinasikan, sehingga menghasilkan barang atau jasa.
Berikut ini adalah Diagram atau Siklus yang
menggambarkan interaksi antarapelaku ekonomi (rumah
tangga konsumen, rumah tangga produsen, pemerintah dan masyarakat luar negeri)
di dalam kegiatan ekonomi.
Perekonomian dua sektor disebut juga perekonomian
sederhana, karena hanya terdiri atas dua pelaku, yaitu rumah tangga konsumsi
(masyarakat) dan rumah tangga produksi (perusahaan). Model arus perputaran
faktor produksi, barang dan jasa, serta uang antara rumah tangga dengan
perusahaan dapat kalian lihat pada gambar berikut ini.
Gambar
1. Arus perputaran faktor produksi, barang dan jasa, serta uang antara
rumah tangga konsumsi dengan perusahaan.
|
Dari gambar 1, terlihat bahwa rumah tangga konsumen
(RTK) adalah sebagai pemilik faktor-faktor produksi berupa tanah, tenaga kerja,
modal, dan kewirausahaan. Penawaran faktor produksi oleh rumah tangga ini akan
bertemu dengan permintaan faktor produksi oleh perusahaan. Interaksi ini
terjadi di pasar faktor produksi. Sedangkan di pasar barang, terjadi interaksi
antara perusahaan sebagai penghasil barang dan jasa dengan konsumen sebagai
pengguna barang dan jasa. Sehingga terjadi hubungan yang saling menguntungkan
satu sama lain. Dalam diagram juga terlihat arus aliran uang dari dan ke
masing-masing rumah tangga. RTK menerima upah, sewa, bunga, dan keuntungan dari
perusahaan sebagai balas jasa atas penyerahan faktor produksi. Perusahaan
menerima uang pembayaran atas barang dan jasa yang dibeli.
Interaksi ekonomi dalam perekonomian dua sektor juga
dapat digambarkan seperti di bawah ini.
|
Gambar
2. Diagram aliran pendapatan dan pengeluaran dari RTK dan RTP.
|
Gambar 2. menunjukkan keadaan apabila seluruh
pendapatan yang diterima RTK digunakan seluruhnya untuk belanja barang dan
jasa. Ini berarti bahwa pendapatan sama dengan pengeluaran. Tidak ada bagian
pendapatan yang tidak dibelanjakan atau dapat dikatakan bahwa perekonomian
mengalami keseimbangan.
Perekonomian tiga sektor terdiri atas rumah tangga
konsumen, rumah tangga produsen, dan pemerintah. Peran pemerintah di sini
adalah sebagai pengatur, sebagai produsen, sekaligus sebagai konsumen. Besar
kecilnya peran pemerintah dalam perekonomian itu sendiri sangat tergantung pada
sistem ekonomi yang dianut. Di sistem ekonomi liberal, peran pemerintah
minimal, sedangkan pada sistem ekonomi sosialis peran pemerintah sangat
dominan. Di negara yang menganut sistem campuran seperti Indonesia, pemerintah
masih cukup berperan. Perekonomian tiga sektor dapat dijelaskan melalui gambar
berikut.
|
Gambar
3. Arus perputaran faktor produksi, barang dan jasa, serta uang antara
rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah.
|
Anak panah yang menuju ke kotak pemerintah berarti
penerimaan pemerintah. Penerimaan pemerintah tersebut berupa pajak, misalnya
pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, serta pajak bumi dan bangunan.
Selain itu, pemerintah juga menggunakan faktor produksi dan barang serta jasa
yang dibutuhkan untuk kegiatan ekonomi pemerintahan. Anak panah yang menuju ke
rumah tangga, pasar faktor produksi, perusahaan, serta pasar barang dan jasa
berarti pengeluaran pemerintah. Pengeluaran pemerintah tersebut dapat berupa
gaji, pembuatan prasarana, subsidi, serta pembelian barang dan jasa.
Peran pemerintah dalam kegiatan ekonomi didasari oleh
motif mencari keuntungan sekaligus memenuhi kepentingan umum. Dorongan mencari
keuntungan ini tidak terlepas dari kebutuhan pemerintah untuk meningkatkan
penerimaan negara. Dengan kondisi penerimaan yang semakin baik, pemerintah akan
memiliki sumber dana untuk membiayai pengeluaran-pengeluarannya.
3. Perekonomian Empat Sektor (Perekonomian
Terbuka)
Model perekonomian selanjutnya adalah yang paling
sesuai dengan kenyataan, yaitu bentuk perekonomian terbuka. Ciri perekonomian
terbuka adalah adanya kegiatan masyarakat luar negeri dalam bentuk ekspor impor
dan pertukaran faktor produksi. Kegiatan ekspor dan impor itu kemudian
memunculkan istilah perdagangan internasional. Untuk mengukur seberapa besar
nilai ekspor atau impor dapat diketahui dengan melihat neraca perdagangannya.
Hasil dari perdagangan internasional itu berupa devisa. Apabila neraca
perdagangan suatu negara itu defisit, berarti impor negara tersebut lebih besar
dibanding ekspornya. Sebaliknya, suatu negara disebut surplus pada neraca
perdagangan bila ekspor lebih besar dari impornya.
Dalam perekonomian empat sektor kita akan melihat dua
kelompok pelaku ekonomi, yaitu masyarakat luar negeri dan pelaku kegiatan
ekonomi dalam negeri. Dalam masyarakat luar negeri terdapat rumah tangga
konsumsi, perusahaan (rumah tangga produksi), dan pemerintah. Kegiatan kelompok
pelaku ekonomi masyarakat luar negeri tersebut membentuk sistem arus perputaran
kegiatan ekonomi. Kelompok pelaku ekonomi dalam negeri juga membentuk sistem
perputaran kegiatan ekonomi. Jadi, masyarakat luar negeri maupun pelaku
kegiatan ekonomi dalam negeri terdiri atas rumah tangga konsumsi, perusahaan
(rumah tangga produksi), dan pemerintah. Mereka saling berinteraksi, sehingga
membentuk sistem perputaran faktor produksi, barang dan jasa, serta uang antara
masyarakat luar negeri dengan pelaku kegiatan ekonomi dalam negeri.
|
Gambar
4. Arus perputaran faktor produksi, barang dan jasa, serta uang antara
masyarakat luar negeri dengan pelaku kegiatan ekonomi dalam negeri.
|
Dari gambar 4. Anda dapat melihat bahwa sudah tidak
ada lagi negara yang tertutup sama sekali untuk melakukan hubungan perdagangan
dengan negara lain. Di dalam perdagangan internasional tersebut terdapat dua
macam kegiatan, yaitu ekspor dan impor. Pembayaran dari kegiatan tersebut
dilakukan menggunakan uang atau valuta asing (devisa).
Peran pelaku ekonomi dalam kegiatan perekonomian
nasional akan saling berkaitan dan saling memengaruhi sehingga akan membentuk
satu kesatuan dan sistem. Kemacetan dalam salah satu sektor dapat segera
menjalar ke arus uang dan barang. Tugas menjaga kestabilan arus uang dan barang
memang tidak mudah. Dalam ilmu ekonomi, arus perputaran uang dan barang/jasa
digambarkan dalam suatu lingkaran kegiatan ekonomi seperti yang telah diuraikan
di atas. Nah, lingkaran arus kegiatan ekonomi akan memberikan manfaat bagi
pelaku ekonomi dalam perekonomian nasional.
4. Aliran Devisa
Devisa merupakan aset atau kewajiban finansial yang
digunakan dalam transaksi internasional. Perpindahan aset dan kewajiban
finansial antar penduduk di satu negara lain akan menimbulkan aliran devisa.
Devisa dapat berbentuk valuta asing, surat-surat berharga (saham, obligasi, dan
lainnya) dan surat-surat wesel luar negeri. Pada dasarnya setiap penduduk atau
perusahaan bebas memiliki atau menggunakan devisa. Namun, Bank Indonesia berhak
mengadakan pengawasan terhadap aliran devisa. Bagi suatu negara devisa
mempunyai fungsi antara lain sebagai:
- Perantara dalam transaksi internasional.
- Cadangan kekayaan nasional.
- Sumber dana pembangunan.
- Sumber pendapatan pemerintah dalam bentuk pajak
devisa.
Transaksi yang dilakukan oleh penduduk antarnegara
biasanya menggunakan jasa perantara, yaitu bank devisa.
Untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh tentang
kegiatan pelaku ekonomi dalam perekonomian nasional dapat dipakai suatu model
yang sederhana, yaitu lingkaran kegiatan ekonomi. Anda bisa mengamati kehidupan
ekonomi masyarakat sekitar Anda, paling sedikit terdapat tiga kegiatan ekonomi
yang utama, yaitu produksi (kegiatan menghasilkan), distribusi (menyalurkan),
dan konsumsi (menggunakan atau memakai barang atau jasa). Kegiatan ekonomi
tersebut dilakukan oleh pelaku ekonomi. Masing-masing pihak bertindak sebagai
pembeli dan penjual bagi yang lainnya. Hubungan timbal balik mereka dapat
digambarkan menggunakan diagram arus kegiatan ekonomi (circular flow diagram).
Dalam kegiatan ekonomi masyarakat, produsen dianggap sebagai rumah tangga produksi dan konsumen dianggap sebagai rumah tangga konsumsi. Rumah tangga produksi dalam menghasilkan barang selalu mempergunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh rumah tangga konsumsi, dan rumah tangga konsumsi akan memperoleh kompensasi atau imbalan atas penggunaan faktor produksi tersebut. Berdasarkan uraian di atas, maka aktivitas ekonomi sebagaimana dikemukakan oleh Francois Quesney (1694-1774) dalam bukunya yang berjudul “Tableua Economique”, yang disebut sebagai “the Circular Flow of Economic Activity” atau arus lingkaran kegiatan ekonomi meliputi arus barang dan arus uang. [1]
Dalam kegiatan ekonomi masyarakat, produsen dianggap sebagai rumah tangga produksi dan konsumen dianggap sebagai rumah tangga konsumsi. Rumah tangga produksi dalam menghasilkan barang selalu mempergunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh rumah tangga konsumsi, dan rumah tangga konsumsi akan memperoleh kompensasi atau imbalan atas penggunaan faktor produksi tersebut. Berdasarkan uraian di atas, maka aktivitas ekonomi sebagaimana dikemukakan oleh Francois Quesney (1694-1774) dalam bukunya yang berjudul “Tableua Economique”, yang disebut sebagai “the Circular Flow of Economic Activity” atau arus lingkaran kegiatan ekonomi meliputi arus barang dan arus uang. [1]
Sebelum memahami tentang circular flow diagram Anda
perlu mengelompokkan pasar menjadi dua kelompok, yaitu pasar barang dan jasa
serta pasar faktor produksi yang terdiri atas pasar tenaga kerja dan pasar
uang/modal. Pasar barang dan jasa adalah pertemuan antara permintaan dan
penawaran akan barang dan jasa. Dalam perekonomian tertutup (tanpa masyarakat
luar negeri), permintaan berasal dari sektor rumah tangga konsumsi dan
pemerintah. Permintaan barang dan jasa tersebut umumnya merupakan permintaan
akan barang dan jasa akhir. Penawaran barang dan jasa berasal dari sektor
perusahaan. Namun dalam perekonomian yang modern, terutama dengan semakin
tingginya spesialisasi, tidak semua perusahaan memproduksi sendiri bahan baku
yang dipakai untuk memproduksi barang dan jasa. Misalnya, perusahaan mobil
tidak menambang sendiri biji besi yang dibutuhkan.
Demikian juga, mereka tidak memproduksi sendiri
mesin-mesin yang digunakan untuk mencetak rangka mobil. Akan lebih efisien
apabila perusahaan mobil membeli dari perusahaan permesinan.
Pasar tenaga kerja merupakan interaksi antara
permintaan dan penawaran tenaga kerja. Dalam perekonomian tertutup, penawaran
tenaga kerja berasal dari rumah tangga konsumsi. Sedangkan permintaan tenaga
berasal dari perusahaan dan pemerintah. Pada perekonomian terbuka, permintaan
dan penawaran tenaga kerja juga berasal dari negara lain.
Pasar uang dan pasar modal adalah interaksi antara
permintaan dan penawaran uang. Apa yang diperjualbelikan dalam pasar uang/modal
bukanlah fisik uang, melainkan hak dan penggunaan uang. Penawaran uang berasal
dari pihak-pihak yang bersedia menunda penggunaan uangnya baik dalam jangka
pendek maupun jangka panjang dan menyerahkan hak guna uang tersebut kepada
pihak lain. Misalnya dengan cara ditabung atau didepositokan di bank selama
tiga bulan. Sebagai balas jasa atas kesediaan menunda penggunaan uangnya,
individu tersebut mendapat balas jasa berupa pendapatan bunga.
Permintaan akan uang berasal dari pihak yang
membutuhkan uang dengan berbagai alasan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dia
harus bersedia membayar bunga.
Apabila hak penggunaan uang yang diperjualbelikan
adalah setahun atau kurang, maka pasar tersebut masuk kategori pasar uang
(money market). Jika hak penggunaan uang yang diperjualbelikan lebih dari
setahun, pasarnya disebut pasar modal. Agar alokasi sumber daya keuangan
semakin efisien, dibutuhkan lembaga perantara keuangan yang berupa perbankan
maupun bukan perbankan.
Kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh manusia, pada
dasarnya merupakan proses pertukaran sumber daya yang dimiliki rumah tangga
konsumen (RTK) dengan rumah tangga perusahaan (RTP), dan rumah tangga
pemerintah/government (RTG). Kegiatan ekonomi yang begitu banyak dan kompleks
dapat dipahami dengan lebih mudah melalui suatu model ekonomi. Keterkaitan
antara pelaku-pelaku ekonomi tersebut dapat digambarkan dalam siklus aliran
arus uang dan arus barang atau circular flow diagram sebagai berikut. [1]
- Sektor RTK membeli barang dan jasa dari sektor
RTP di pasar barang (product market) dan sebagai balas jasanya, sektor RTP
menerima uang. Dalam arus ini, sektor RTK berperan sebagai pembeli barang
dan jasa, sedangkan sektor RTP berperan sebagai penjual. RTP menetapkan
harga produk berdasarkan biaya tenaga kerja dan keahlian. Harga di pasar
barang ditentukan oleh permintaan RTK dan penawaran RTP. Transaksi barang
dan jasa terjadi di pasar barang (product market).
- Pendapatan RTK yang dibelanjakan untuk barang dan
jasa, diperoleh dari penjualan faktor produksi yang dimilikinya. Sektor
RTK menawarkan faktor produksi yang dimilikinya kepada sektor RTP. Sebagai
balas jasanya, sektor RTK menerima uang sebagai penghasilan RTK. Dalam
arus ini, sektor RTK berperan sebagai penjual faktor produksi, sedangkan
sektor RTP berperan sebagai pembeli. Harga di pasar faktor produksi ini
ditentukan oleh penawaran RTK dan permintaan RTP. Transaksi ini terjadi di
pasar faktor produksi.
- Pemerintah (RTG) menggunakan pendapatan dari pajak
untuk membeli barang dan jasa dari pasar faktor produksi, pasar barang,
dan RTP. Barang dan jasa tersebut digunakan untuk memberikan pelayanan
kepada masyarakat.
Beberapa ahli ekonomi berpendapat bahwa perekonomian
pasar (market economy), yaitu perekonomian yang berdasarkan pada mekanisme
pasar yang dapat bekerja dengan efisien. Adapun beberapa ahli ekonomi lainnya
berpendapat bahwa perekonomian pasar akan mencapai hasil yang memuaskan jika
pemerintah ikut campur tangan dalam kehidupan perekonomian. Salah satu bentuk
campur tangan pemerintah adalah dengan mengenakan pajak kepada masyarakat yang
kemudian digunakan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Di samping
sebagai pelaku ekonomi, pemerintah juga berfungsi sebagai pengatur dan pengawas
kegiatan ekonomi rumah tangga perusahaan swasta dan koperasi. Tujuannya adalah
agar pelaku ekonomi tersebut melakukan kegiatan ekonominya sesuai dengan
peraturan yang ada dan tidak merugikan masyarakat. [2]
2. Arus Kegiatan Ekonomi antara RTK, RTP, Pemerintah,
Lembaga Keuangan, dan Mayarakat Luar Negeri
Menurut Prof. Dr. Boediono kegiatan kelima pelaku ekonomi secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut.
|
Gambar 2. Arus
Kegiatan Ekonomi antara RTK, RTP, Pemerintah, Lembaga Keuangan, dan Mayarakat
Luar Negeri.
|
Dari Gambar
2. anda dapat melihat adanya aliran permintaan, aliran penawaran, dan aliran
tidak lewat pasar. Perhatikan nomor-nomor yang menunjukkan kegiatan ekonomi
pada diagram di atas.
Aliran permintaan meliputi kegiatan berikut ini.
1. Pengeluaran konsumsi oleh rumah tangga
2. Belanja barang oleh pemerintah
3. Investasi oleh pemerintah
4. Ekspor ke luar negeri
5. Kebutuhan tenaga kerja oleh pemerintah
6. Kebutuhan tenaga kerja oleh perusahaan
7. Kebutuhan uang tunai
8. Kebutuhan rumah tangga akan uang tunai
9. Kebutuhan perusahaan-perusahaan asing akan rupiah
Sementara itu, aliran penawaran meliputi kegiatan berikut ini.
10. Hasil produksi dalam negeri
11. Impor dari luar negeri
12. Tenaga kerja yang disediakan oleh rumah tangga
13. Suplai uang kartal
14. Tabungan rumah tangga
15. Suplai uang giral
16. Suplai dana luar negeri
Aliran permintaan meliputi kegiatan berikut ini.
1. Pengeluaran konsumsi oleh rumah tangga
2. Belanja barang oleh pemerintah
3. Investasi oleh pemerintah
4. Ekspor ke luar negeri
5. Kebutuhan tenaga kerja oleh pemerintah
6. Kebutuhan tenaga kerja oleh perusahaan
7. Kebutuhan uang tunai
8. Kebutuhan rumah tangga akan uang tunai
9. Kebutuhan perusahaan-perusahaan asing akan rupiah
Sementara itu, aliran penawaran meliputi kegiatan berikut ini.
10. Hasil produksi dalam negeri
11. Impor dari luar negeri
12. Tenaga kerja yang disediakan oleh rumah tangga
13. Suplai uang kartal
14. Tabungan rumah tangga
15. Suplai uang giral
16. Suplai dana luar negeri
Referensi :
Nurcahyaningtyas. 2009. Ekonomi : Untuk Kelas X
SMA/MA. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. p. 322.
Referensi Lainnya :
[1] Ismawanto. 2009. Ekonomi 1 : Untuk SMA dan MA Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. p. 210.
[1] Ismawanto. 2009. Ekonomi 1 : Untuk SMA dan MA Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. p. 210.
[2] Sa’dyah, C. 2009. Ekonomi 1 : Untuk Kelas X SMA
dan MA. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. p. 434.