Perkembangan IPTEK di daerah Lampung
Teknologi
komunikasi bagi Kepala Dinas Kominfo Lampung, Sumarju Saeni bukanlah hal asing.
Menurutnya, setiap perkembangan teknologi mau tak mau harus diikuti, atau kita
akan tertinggal.
Ia bahkan punya pengalaman istimewa ketika harus bekerja dengan
laptop di tahun 1994. “Tahun 1994 pas gempa Liwa, orang belum ada yang membawa
laptop saat bekerja. Saya waktu itu sudah membawa laptop yang di bawahnya ada
mesin printernya,” kata Sumarju saat ditemui diruang kerjanya, Sejak itu,
menurut Sumarju ia sudah merasa cocok dengan teknologi, karena sangat menolong
untuk aktivitas pekerjaan di lapangan.
Teknologi
seperti komputer menurut Sumarju, selain memudahkan pekerjaan, juga berfungsi
sebagai alat untuk memperluas wawasan. Setiap orang juga dituntut untuk bisa
menggunakannya, agar tak ditinggal zaman. Terlebih saat ini sudah banyak alat
pendukung seperti smarphone dan tablet yang semakin terjangkau harganya.
Sambungan internet kini juga semakin mudah diakses.
“Saat saya masuk Kominfo banyak bidang yang saya tidak mengerti
dan diharuskan banyak belajar. Jika tak bisa mengusai dengan cepat, bagaimana
bisa Diskominfo menyiapkan informasi untuk masyarakat Lampung,” ungkapnya.
Melalui perkembangan teknologi tersebut, Sumarju mengaku saat ini
semakin dimudahkan dalam berhubungan dengan media massa di Lampung. Informasi
melalui rilis kegiatan Pemprov juga semakin mudah diinformasikan ke masyarakat
Bumi Ruwa Jurai.
“Dulu rilis harus diketik, dicetak, kemudian difotocopy. Tetapi,
saat saya menjadi Humas Diskominfo, melalui sambungan hape saja saya sudah bisa
membuat rilis setiap kegiatan Pemprov. Bahkan dalam satu hari, saya sanggup
menulis 8 hingga 10 berita yang nantinya saya kirim ke media, guna
menginformasikan ke publik. Lebih simple toh, kalau kita bisa memanfaatkan
teknologi,
Pada Saat ini Lampung sudah memiliki pusat peragaan Iptek Penjabat
Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Sutono dalam membacakan sambutan Gubernur
Lampung mengatakan Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi adalah sarana
pembelajaran luar sekolah untuk menumbuh kembangkan budaya ilmu Pengetahuan dan
Teknologi secara mudah, menghibur, berkesan dan kreatif. Kegiatan ini merupakan
momen yang sangat strategis untuk mendukung sepenuhnya terhadap keberadaan
PUSPA IPTEK Provinsi Lampung, mengingat kemajuan teknologi saat ini berkembang
sangat cepat. Sehingga generasi penerus bangsa ini khususnya di Lampung tetap
dapat mengikuti perkembangan teknologi tersebut.
Hari Kunjung Perpustakaan dan Bulan Gemar Membaca tidak hanya
sekedar untuk diperingati, namun hendaknya mempunyai makna dan tanggung jawab
bagi setiap lembaga Perpustakaan, akan adanya perubahan dalam konsep, tujuan,
peranan maupun cara pengelolaan perpustakaan agar dapat menggerakan masyarakat
menjadi makin sadar dengan informasi dan teknologi.
Gubernur
mengharapkan "Ditengah persaingan dan perubahan yang sangat cepat
perpustakaan harus lebih mampu melakukan terobosan dan menciptakan inovasi
dalam produk dan layanan kepada masyarakat, Kerja sama dengan berbagai pihak
harus terus ditingkatkan, karena dengan kemampuan dan keberanian untuk
bekerjasama, saling berbagi informasi sehingga perpustakaan akan menjadi patner
aktif dalam dunia pendidikan dan peningkatan pengetahuan" pungkasnya.
Dalam
kesempatan yang sama Staf Ahli Bidang Infrasturktur Kemenristekdikti Hari
Purwanto menjelaskan "Pusat peragaan iptek di provinsi lampung ini
merupakan pusat peragaan iptek ke-18 yang dikembangkan oleh kementrian Riset Teknologi
dan Pendidikan Tinggi sejak dimulai pertama kali pada tahun 1991 di Jakarta,
era tahun 2000 di padalarang, Palembang, Yogyakarta, dan beberapa daerah
lainnya. Tahapan pemilihan daerah untuk mendapatkan intensif ini telah
dilakukan secara profesional dan akuntable dari mulai pengisian dan
pengajuan form aplikasi, evaluasi aplikasi, fact finding, penetapan penerima
intensif, penyusunan rencana dan pembentukan tim.
Hari
Purwanto juga memaparkan bahwasanya "Perekonomian nasional di masa depan
adalah ekonomi berbasis iptek dan inovasi (knowledge based economy) dimana
pendidikan iptek baik formal maupun non formal menjadi basisnya. Kita juga
telah memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Kawasan ASEAN akan menjadi
pasar terbuka yang berbasis produksi, dimana aliran barang, jasa, dan investasi
bergerak bebas sesuai dengan konvensi ASEAN. Keunggulan komparatif dan
kompetitif sangat menentukam mampu tidaknya kita memenangkan persaingan antar
Negara anggota ASEAN. Kerenanya salah satu tantangan kedepan adalah melakukan
pembangunan masyarakat yang berlandaskan budaya iptek yang dapat memicu
inovasi, sehingga terjadi peningkatan, penguasaan dan pemahaman iptek di
masyarakat", tutupnya.
Dalam
rangkaian acara juga pengukuhan Aprilani Yustin Ficardo sebagai Duta Buku
Provinsi Lampung.Hadir dalam kesempatan tersebut Penjabat Sekretaris Daerah
Provinsi Lampung Sutono, Staf Ahli Bidang Infrasturktur Kemenristekdikti Hari
Purwanto, Deputi Bidang Pengembangan Sumberdaya Keperpustakaan Nasional
Suprihati, Bunda PAUD Provinsi Lampung Aprilani Yustin, para Kepala SKPD se
Provinsi Lampung. (IP/SS)
Sumber:
http://www.jejamo.com/sumarju-saeni-perkembangan-teknologi-harus-diikuti-agar-tak-ditinggal-zaman.html
http://lampungprov.go.id/berita/pusat-peragaan-iptek-diresmikan.html