A.
Pengorganisasian Dalam Manajemen
Berikut
definisi organisasi menurut para ahli :
- Organisasi Menurut Stoner;
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana
orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
- Organisasi Menurut James
D.Mooney; Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk
mencapai tujuan bersama.
- Organisasi Menurut Chester
I.Bernard; Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih.
ORGANISASI
Pengertian
organisasi Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara
formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Pengertian
Pengorganisasian.
Seperti telah diuraikan sebelumnya tentang Manajemen, Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.
Seperti telah diuraikan sebelumnya tentang Manajemen, Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.
Pengertian
Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.
Misi
Dan tujuan organisasi
Sebelum organisasi
menentukan tujuannya, terlebih dahulu menetapkan misi atau maksud organisasi.
Misi dalam organisasi adalah maksud khas (unik)) dan mendasar yang
membedakan organisasi dari organisasi-organisasi lainnya dan
mengidentifikasikan ruang lingkup operasi dalam hal produk dan pasar.
Etzioni
mendefinisikan tujuan organisasi sebagai berikut :
1. Suatu
pernyataan tentang keadaan yang diinginkan dimana organisasi bermaksud untuk
merealisasikan
2. Pernyataan
tentang keadaan di waktu yang akan datang di mana organisasi sebagai
kolektifitas mencoba untuk menimbulkannya
Unsur
penting tujuan adalah :
1. Hasil-Hasil akhir yang diinginkan di waktu mendatang dengan mana
2. Usaha-uasaha / kegiatan-kegiatan sekarang diarahkan
Tujuan dapat berupa tujuan umum / khusus , tujuan akhir / tujuan antara. Tujuan Umum (tujuan strategic) secara operasioanal tidak dapat berfungsi sebelum dijabarkan terlebih dahulu kedalam tujuan-tujuan khusus yang lebih terperinci sesuai dengan jenjang manajemen, sehingga membentuk hirarki tujuan.
Berbagai Fungsi Tujuan Organisasi
1. Pedoman Bagi Kegiatan, melalui penggambaran hasil-hasil di waktu yang akan datang. Fungsi tujuan memberikan arah dan pemusatan kegiatan organisasi mengenai apa yang harus dan tidak harus dilakukan
2. Sumber Legitimasi, akan meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan sumber daya dan dukungan dari lingkungan di sekitarnya
3. Standar Pelaksanaan, bila tujuan dilaksanakan secara jelas dan dipahami, akan memberikan standar langsung bagi penilaian pelaksanaan kegiatan (prestasi) organisasi
4. Standar Motivasi, berfungsi sebagai motivasi dan identifikasi karyawan yang penting. Dalam kenyataannya, tujuan organisasi sering memberikan insentif bagi para anggota
5. Dasar Rasional Pengorganisasian, tujuan organisasi merupakan suatu dasar perancangan organisasi
1. Hasil-Hasil akhir yang diinginkan di waktu mendatang dengan mana
2. Usaha-uasaha / kegiatan-kegiatan sekarang diarahkan
Tujuan dapat berupa tujuan umum / khusus , tujuan akhir / tujuan antara. Tujuan Umum (tujuan strategic) secara operasioanal tidak dapat berfungsi sebelum dijabarkan terlebih dahulu kedalam tujuan-tujuan khusus yang lebih terperinci sesuai dengan jenjang manajemen, sehingga membentuk hirarki tujuan.
Berbagai Fungsi Tujuan Organisasi
1. Pedoman Bagi Kegiatan, melalui penggambaran hasil-hasil di waktu yang akan datang. Fungsi tujuan memberikan arah dan pemusatan kegiatan organisasi mengenai apa yang harus dan tidak harus dilakukan
2. Sumber Legitimasi, akan meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan sumber daya dan dukungan dari lingkungan di sekitarnya
3. Standar Pelaksanaan, bila tujuan dilaksanakan secara jelas dan dipahami, akan memberikan standar langsung bagi penilaian pelaksanaan kegiatan (prestasi) organisasi
4. Standar Motivasi, berfungsi sebagai motivasi dan identifikasi karyawan yang penting. Dalam kenyataannya, tujuan organisasi sering memberikan insentif bagi para anggota
5. Dasar Rasional Pengorganisasian, tujuan organisasi merupakan suatu dasar perancangan organisasi
B. Pengorganisasian Masyarakat
Masyarakat
merupakan suatu kumpulan keluarga-keluarga dan perorangan-perorangan di suatu
wilayah, yang tertata secara baik dan benar-benar saling berdekatan dengan
unsur-unsur kehidupan umum, yang ditunjukkan dalam sikap, budaya/adat,
kebiasaan, dan bahasa.
Suatu
masyarakat mempunyai ciri-ciri berikut:
a) mempunyai nilai-nilai umum yang diakui bersama;
b) mempunyai batasan hubungan normatif;
c) saling membutuhkan;
d) mengenal pemilikan;
e) mempunyai pembagian peran (tingkatan-tingkatan); dan
f) mencakup suatu wilayah tertentu.
Masyarakat, termasuk masyarakat pesisir, terdiri dari berbagai macam latar belakang seperti mata pencarian, tingkat penghasilan, pendidikan, dan sebagainya. Tujuan hidup setiap orang pun berbeda-beda. Namun demikian, mestinya setiap orang ingin agar taraf hidup keluarganya meningkat dari waktu ke waktu. Hanya mungkin belum tahu apa yang harus diperbuat selain apa yang sudah dijalani selama ini.
Boleh jadi
sebagian anggota masyarakat mempunyai latar belakang mata pencarian yang sama,
permasalahan yang dihadapi sama, dan bahkan nasib yang sama. Namun mereka bekerja
sendiri-sendiri dan menghadapi masalah sendiri-sendiri pula. Apalah daya, nasib
hampir tidak berubah dari dulu sampai sekarang. Oleh karena itu, para anggota
masyarakat yang mempunyai kesamaan latar belakang dan tujuan tersebut perlu
berhimpun dalam suatu wadah; wadah yang bertujuan untuk memperjuangkan
kepentingan
bersama.
Wadah ini berupa organisasi masyarakat. Dengan berhimpun dalam wadah tersebut,
para anggota dapat sering melakukan silaturahmi, kemudian dapat saling tukar
informasi dan pengalaman.
Dengan
demikian, mereka dapat melahirkan gagasan-gagasan baru dan secara tidak
disadari, mereka membangun jaringan kerjasama. Ini berarti bahwa organisasi
masyarakat merupakan sarana untuk pemberdayaan masyarakat. Bentuk dan namanya
dapat saja beraneka ragam, misalnya kelompok usaha bersama pemindang ikan,
perkumpulan pengolah ikan asap, koperasi serba usaha pengolah ikan, himpunan
nelayan, serikat nelayan, dan semacamnya. Anggota kelompok perlu menyepakati
aturan bersama demi kelancaran usaha atau kegiatan bersama dan memperoleh
keuntungan bersama.
Secara umum,
berbagai jenis organisasi masyarakat yang ada dapat dirangkum dalam tiga
kelompok, yaitu:
1. memperjuangkan kepentingan ekonomi, yaitu langsung
berhubungan dengan kepentingan usaha para anggotanya (misalnya kelompok usaha
bersama/KUB, koperasi, lembaga keuangan mikro);
2. (b)memperjuangkan kepentingan anggota yang senasib
atau bertujuan sama (misalnya himpunan/serikat nelayan, perkumpulan wanita
nelayan); dan
3. memperjuangkan kelestarian sumberdaya alam (kelompok
pelestari terumbu karang, kelompok masyarakat pengawas bakau, kelompok pengawas
daerah perlindungan laut, himpunan pecinta laut bersih).
Tujuan
jangka panjang pengorganisasian masyarakat ialah:
·
meningkatkan
peran-serta masyarakat dalam kegiatan sosial-ekonomi;
·
membentuk
dan memperkuat organisasi-organisasi masyarakat dalam memanfaatkan dan
mengelola sumberdaya alam;
·
meningkatkan
pendapatan dan perbaikan kesejahteraan masyarakat melalui penyediaan peluang
mata pencarian sampingan dan pengganti secara berkelanjutan;
·
mengembangkan
keterampilan dan kemampuan swadaya masyarakat melalui organisasi mereka;
·
meningkatkan
kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk melindungi dan memulihkan sumberdaya
alam; dan
·
menggali dan
mengembangkan teknologi terapan, tepatguna, murah, dan menggunakan bahan yang
dapat dengan mudah diperoleh dari daerah setempat.
Dalam setiap
organisasi diperlukan pengurus, yaitu sebagian diantara anggota yang diberi
kepercayaan berdasarkan kesepakatan para anggota untuk menjalankan kegiatan
organisasi selama masa bakti tertentu. Susunan pengurus ialah ketua
yang dipilih oleh seluruh anggota, sekretaris dan bendahara yang ditunjuk oleh
ketua ataupun dipilih oleh anggota (yang tergantung pada kesepakatan anggota),
dan boleh saja tambahan jabatan lainnya sesuai dengan kebutuhan setempat,
misalnya wakil ketua, ketua seksi, dan seterusnya.
Siapa
bertanggung jawab kepada siapa dinyatakan pada bagan organisasi yang
diperjelas dalamrincian tugas setiap jabatan pengurus. Dalam
hal organisasi masyarakat yang berkecimpung dalam kegiatan riil,
misalnya kelompok usaha bersama atau kelompok pelestari sumberdaya
perikanan,jumlah anggota organisasi biasanya dibatasi antara 20 hingga 30
orang agar berhasilguna. Maksudnya, seluruh anggota dapat terlibat bersama-sama.
Organisasi
tersebut harus menetapkan sekretariat sebagai tempat pertemuan dan
guna memudahkan pihak luar organisasi apabila perlu menghubungi pengurus. Para
anggota perlu menyepakati nama organisasi mereka dan papan
nama organisasi perlu dipasang di depan sekretariat. Organisasi perlu
menjalankan administrasi, misalnya mencatat surat keluar/ masuk, menyimpan
dokumen (termasuk risalah pertemuan), informasi mengenai usaha anggota,
mencatat penerimaan dan pengeluaran keuangan organisasi, dan semacamnya.
Apabila dikehendaki, kartu anggota dapat diterbitkan. Organisasi
masyarakat membutuhkan pengakuan, misalnya pengesahan oleh Kepala Desa
(misalnya kelompok masyarakat pengawas bakau), berbadan hukum yang diterbitkan
oleh Dinas Koperasi dan Usaha Kecil-Menengah Kabupaten/Kota (misalnya koperasi
perikanan), pengukuhan oleh Bupati (misalnya kelompok pengelola bakau), dan
sebagainya. Sejauh mana pengakuan tersebut tergantung pada tahap kemajuan
organisasi masyarakat dan apa manfaat pengakuan tersebut.
Setiap
organisasi harus menetapkan kapan saja rapat berkala sebagai sarana
demokratis untuk antara lain membicarakan rencana kerja, mengatasi masalah yang
timbul, dan menetapkan keputusan. Jenis rapat berkala di luar rapat pengurus
sewaktu-waktu sesuai kebutuhan antara lain ialah:
·
rapat
pengurus bulanan,
·
rapat
anggota tahunan, dan
·
rapat
lengkap anggota (untuk menilai laporan pertanggungjawaban pengurus dan memilih
pengurus masa bakti berikutnya).
Segala
ketentuan/peraturan dalam organisasi masyarakat perlu dirumuskan
dalam Anggaran Dasar(berisi ketentuan pokok) dan Anggaran Rumah
Tangga (berisi penjelasan ketentuan dalam Anggaran Dasar).
C.
Pengorganisasian Sekolah
Dalam setiap organisasi pendidikan, termasuk sekolah, banyak
sekali pekerjaan, tugas, wewenang dan tanggungjawab yang harus dilakukan dan
dikerjakan oleh setiap komponen tingkat satuan pendidikan, terutama komponen
yang bersifat manusianya. Tugas, wewenang, tanggungjawab, pekerjaan dan
aktivitas tersebut beraneka ragam dan kadang-kadang menuntut spesialisasi
tertentu dalam pengerjaannya. Oleh karena itu, tidak mungkin jika keseluruhan
aktivitas yang bermacam-macam tersebut hanya melakukan oleh seorang, sebutlah
kepala sekolah. Selain ia waktu yang terbatas, ia pun punya kemampuan yang juga
terbatas. Oleh karena itu, aktivitas, pekerjaan, wewenang, tugas dan
tanggungjawab tersebut mesti dibagi-bagi dengan orang lain. Pembagian-pembagian
demikian inilah yang dikenal dengan pengorganisasian. Secara etimologis,
organizing merupakan terjemahan dari kata organize. Kata organize berasal dari
kata organ. Organ sendiri berarti bagian, badan dan alat. Organize berarti
membentuk bagian-bagian, anggota, badan atau Organizing juga berarti membentuk
bagian, badan, anggota alat. Organizing juga berarti membentuk bagian, badan,
anggota atau alat (Echols, 1984). Secara terminologis, organizing atau
pengorganisasian berarti pembentukan bagian-bagian, badan-badan, unit-unit
kerja dalam suatu organisasi. Pengorganisasian juga berarti sistem kerja sama
antara satu orang atau lebih dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
Pengorganisasian juga berarti pembagian pekerjaan antara satu orang dengan
orang lain, antara unit dengan unit lain dan antara bagian satu dengan bagian
yang lain (Indrakusuma, 1982). Tujuan pengorganisasian sebagaimana yang
disebutkan berikut. Mengatur tugas, wewenang dan tanggung jawab pada institusi
tingkat satuan pendidikan. Memperlancar jalannya usaha kerja sama antara
orang-orang yang bekerja sama di tingkat satuan pendidikan. Mengatur lalu lintas
hubungan antara orang-orang, badanbadan, unit-unit kerja yang ada di tingkat
satuan pendidikan sehingga terciptalah team work yang baik. Lalu lintas
hubungan ini perlu diatur agar tidak “semrawut”. Fungsi pengorganisasian
adalah: Sebagai wahana untuk membagi pekerjaan di antara komponen-komponen dan
unit-unit kerja di tingkat satuan pendidikan. Sebagai wahana untuk memperlancar
jalannya kerja sama antara komponen-komponen, unit-unit kerja yang ada di
tingkat satuan pendidikan. Sebagai wahana untuk mengatur lalu lintas hubungan
antara orang-orang, unit-unit kerja dan komponen-komponen yang ada di tingkat
satuan pendidikan. Agar organizing ini dapat dilakukan dengan baik, maka
haruslah memedomani prinsip-prinsip organizing. Adapun prinsip-prinsip
pengorganisasian tingkat satuan pendidikan adalah sebagai berikut. Perumusan
tujuan tingkat satuan pendidikan secara jelas. Pengutamaan pencapaian tujuan
tingkat satuan pendidikan. Prinsip pembagian pekerjaan. Prinsip pendelegasian
wewenang (delegation of authority). Prinsip pengelompokan fungsi. Prinsip
kesatuan perintah (unity of commond). Adanya kemampuan pengawasan (span of
control). Fleksibelitas. Yang dimaksud dengan fleksibilitas adalah keluwesan.
Ialah akomodatif dan antisipatif terhadap berbagai jenis perkembangan.
D.
Pengorganisasian Berkas
Penyimpanan ataupun penulisan character demi character yang ada
didalam external memory, harus diatur sedemikian rupa sehingga komputer bisa
dengan mudah menemukan kembali data-data yang tersimpan didalamnya. Aturan
inilah yang kemudian dikenal sebagai organisasi file. Dalam hal ini, dikenal
ada beberapa metoda, yaitu:
Sequential (=berurutan), record pertama yang dmasukkan akan
menempati posisi pertama di media penyimpanannya, dan seterusnya. Jika akan
dilakukan pemanggilan record yang telah disimpan (retrieval), maka komputer
akan selalu membaca dari record pertama hingga ditemukanya record yang
dicarinya.
Keefisienan pembuatan organisasi seperti ini adalah jika semakin
besar nilai dari jumah record yang akan diolah dibagi dengan jumlah record
keseluruhannya (diistlahkan dengan perhitungan hit ratio) maka akan semakin
efisien. Sebagai gambaran, jika semakin banyak lagu yang akan kita dengar dari
sebuah kaset, maka akan semakin menguntungkan menggunakan kaset itu dibanding
jika kita hanya ingin mendengar satu lagu (apalagi letaknya di paling akhir)
dari kaset itu.
E. Pengorganisasian
Bisnis Perusahaan
Setelah pertemuanya sebelumnya kita membahas tentang perencanaan
bisnis perusahaan, seperti kita ketahui perencanaan memegang peranan penting
dalam bisnis karena perencanaan merupakan suatu pondasi sebelum melakukan
hal-hal lainnya. Pada kesempatan ini kita akan membahas kelanjutan dari
perencanaan yaitu pengorganisasaian bisnis pada suatu perusahaan.
Untuk menjadi perusahaan yang berkembang dan dapat bertahan di dalam dunia bisnis dibutuhkan pengorganisasian yang baik dalam suatu perusahaan. Oleh sebab itu maka diperlukannya struktur organisasi yang baik pula. Struktur organisasi adalah spesifikasi pekerjaan yang dilakukan dengan didalam organisasi beserta mengkaitkannya pekerjaan satu dengan pekerjaan lainnya. Contohnya adalah membuat struktur kepemimpinan pada suatu perusahaan, jadi pada suatu perusahaan di buat beberapa tingkatan. seperti manajer pusat kemudian manajer bagian dan yang terakhir adalah supervisor yang berhubungan langsung ke para karyawan. Bagian-bagian tersebut dihubungkan oleh rantai komando kekuasaan serta tanggung jawab kepada bawahannya. Membuat struktur organisasi diperlukan pembentukan struktur bisnis diantaranya adalah
a) Spesialisasi
Spesialisasi merupakan pembagian tugas untuk menyelesaikan satu masalah bersama. Contohnya adalah Pabrik pembuatan sepeda motor, di dalam pabrik itu tugas akan dibagi-bagi menjadi perbagaian seperti ada yang pada bagaian rangka, bagian body, bagian pemasangan, bagian penjualan dan bagian-bagaian lainnya. Pada intinya semua bagian tersebut mempunyai satu tujaan sama yaitu untuk pembuatan dan pemasaran barang tersebut. Dengan diadakannya spesialisasi pekerjaan membuat pekerjaan menjadi lebih cepat terselesaikan dan lebih teratur apalagi sudah berada pada organisasi yang besar spesialisasi sangat dibutuhkan.
b) Departementalisasi
Sedangkan departementalisasi adalah pengelompokan ke dalam unit-unit yang logis. Perusahaan yang melekukan departentalisasi diuntungkan dengan pembagian control dan koordinasi pada perusahaan tersebut. Wilayah kekuasaan dan tanggung jawab dipersempit sehingga untuk memimpinnya menjadi lebih mudah. Departementalisasi sendiri dibagi atas beberapa macam yaitu :
Untuk menjadi perusahaan yang berkembang dan dapat bertahan di dalam dunia bisnis dibutuhkan pengorganisasian yang baik dalam suatu perusahaan. Oleh sebab itu maka diperlukannya struktur organisasi yang baik pula. Struktur organisasi adalah spesifikasi pekerjaan yang dilakukan dengan didalam organisasi beserta mengkaitkannya pekerjaan satu dengan pekerjaan lainnya. Contohnya adalah membuat struktur kepemimpinan pada suatu perusahaan, jadi pada suatu perusahaan di buat beberapa tingkatan. seperti manajer pusat kemudian manajer bagian dan yang terakhir adalah supervisor yang berhubungan langsung ke para karyawan. Bagian-bagian tersebut dihubungkan oleh rantai komando kekuasaan serta tanggung jawab kepada bawahannya. Membuat struktur organisasi diperlukan pembentukan struktur bisnis diantaranya adalah
a) Spesialisasi
Spesialisasi merupakan pembagian tugas untuk menyelesaikan satu masalah bersama. Contohnya adalah Pabrik pembuatan sepeda motor, di dalam pabrik itu tugas akan dibagi-bagi menjadi perbagaian seperti ada yang pada bagaian rangka, bagian body, bagian pemasangan, bagian penjualan dan bagian-bagaian lainnya. Pada intinya semua bagian tersebut mempunyai satu tujaan sama yaitu untuk pembuatan dan pemasaran barang tersebut. Dengan diadakannya spesialisasi pekerjaan membuat pekerjaan menjadi lebih cepat terselesaikan dan lebih teratur apalagi sudah berada pada organisasi yang besar spesialisasi sangat dibutuhkan.
b) Departementalisasi
Sedangkan departementalisasi adalah pengelompokan ke dalam unit-unit yang logis. Perusahaan yang melekukan departentalisasi diuntungkan dengan pembagian control dan koordinasi pada perusahaan tersebut. Wilayah kekuasaan dan tanggung jawab dipersempit sehingga untuk memimpinnya menjadi lebih mudah. Departementalisasi sendiri dibagi atas beberapa macam yaitu :
·
Departementalisasi berdasarkan pelanggan
Maksudnya perusahaan akan melakukan pembagian penjualan produk ke pelanggan,biasanya ada yang bagian produk laki-laki ataupun perempuan atau tua dan muda. Contohnya adalah pembagian penjualan produk Rexona ada pembagian untuk produk remaja, laki-laki , perempuan ataupun yang xtra berkeringat. Dengan dilakukannya pembagian ini penjualan akan lebih tepat sasaran dan efisien
Maksudnya perusahaan akan melakukan pembagian penjualan produk ke pelanggan,biasanya ada yang bagian produk laki-laki ataupun perempuan atau tua dan muda. Contohnya adalah pembagian penjualan produk Rexona ada pembagian untuk produk remaja, laki-laki , perempuan ataupun yang xtra berkeringat. Dengan dilakukannya pembagian ini penjualan akan lebih tepat sasaran dan efisien
·
Departementalisasi berdasarkan produk
Maksudnya perusahaan akan mengelompokan departemen sesuai dengan kelompok produk yang dihasilkan misalkannya pembagian departeman barang untuk mengurusi produksi produk berupa barang dan departemen jasa untuk menangani produk yang berupa jasa
Maksudnya perusahaan akan mengelompokan departemen sesuai dengan kelompok produk yang dihasilkan misalkannya pembagian departeman barang untuk mengurusi produksi produk berupa barang dan departemen jasa untuk menangani produk yang berupa jasa
·
Departementalisasi berdasarkan proses
·
Maksudnya pembagian departemen berdasrkan proses pengkerjaannya,
misalnya pada perusahaan meubel dibagi atas divisi untuk pengolahan kayu
mentah, divisi pembuatan kursi atau meubel kemudian divisi pengecatan
·
Departementalisasi berdasarkan geografis
Maksudnya pembagian departeman berdasarkan lokasi penjualan produk misalnya departemen yang mengawasi di jawa dan Bali, di Kalimantan maupun di Sumatara
Maksudnya pembagian departeman berdasarkan lokasi penjualan produk misalnya departemen yang mengawasi di jawa dan Bali, di Kalimantan maupun di Sumatara
·
Departementalisasi berdasarkan fungsi
Maksudnya pembagian departemann berdasarkan aktifitas perusahaan dalam menjalankan bisnisnya, misalnya departemen produksi, departemen penjualan, departemen pemasaran dan lain-lain
Setelah melakukan pembagian tugas, maka yang harus dilakukan adalah menetapkan hierarki pengambilan keputusan. Bagaimana dalam perusahaan perusahaan yang besar diperlukan cara penentuan pengambilaan keputusan karena tidak mungkin seorang presiden direktur melakukan pengambilan keputusan pada suatu masalah di cabang daerah. Oleh sebab itu maka dibentuklah tingkatan-tingkatan pada organisasi yang mana di tiap tingkatan tersebut terdapat seorang manajer yang dapat memberikan keputusan dan dapat bertanggung jawab kepada pemimpin di atasnya. Sehingga para menajer tersebut memiliki kewenagan untuk melakukan tugas atau misi yang direncanakan oleh organisasi atau perusahaan namun manajer tersebut juga boleh melakukan inovasi-inovasi agar divisi dipimpinnya dapat berkembang dengan syarat harus sesuia dengan misi perusahaan, misalnya BNI 46 mempunyai bebarapa manajer yang mengawasi divisinya. Ada yang mengurusi cabang provinsi maupun cabang-cabang pada kota maupun kabupaten setiap manajer di kota tersebut memiliki kekuasaan untuk memutuskan apabila ada masalah dalam cabang tersebut namun apabila masalah tersebut terlalu besar (berdasarkan survey yang saya lakukan waktu semester lalu) dapat dilaporkan ke pusat misalnya adalah peminjaman uang yang terlalu besar. Maka manajer cabang akan menghubungi kantor cabang provinsi atau pusat terlebih dahulu
Selain itu untuk melakukan pengorganisasian yang baik diperlukan komunikasi yang baik antar kantor cabang di adakan rapat antar kantor cabang yang membicarakan masalah-masalah yang ada pada tiap divisi maupun pada kantor cabang selain itu pada rapat ini sebagai tempat untuk memberiakan pengarahan aataupun misi kepada para manajer pimpinan cabang maupun divisi untuk dapat mengembangkan divisi atau cabangnya
Maksudnya pembagian departemann berdasarkan aktifitas perusahaan dalam menjalankan bisnisnya, misalnya departemen produksi, departemen penjualan, departemen pemasaran dan lain-lain
Setelah melakukan pembagian tugas, maka yang harus dilakukan adalah menetapkan hierarki pengambilan keputusan. Bagaimana dalam perusahaan perusahaan yang besar diperlukan cara penentuan pengambilaan keputusan karena tidak mungkin seorang presiden direktur melakukan pengambilan keputusan pada suatu masalah di cabang daerah. Oleh sebab itu maka dibentuklah tingkatan-tingkatan pada organisasi yang mana di tiap tingkatan tersebut terdapat seorang manajer yang dapat memberikan keputusan dan dapat bertanggung jawab kepada pemimpin di atasnya. Sehingga para menajer tersebut memiliki kewenagan untuk melakukan tugas atau misi yang direncanakan oleh organisasi atau perusahaan namun manajer tersebut juga boleh melakukan inovasi-inovasi agar divisi dipimpinnya dapat berkembang dengan syarat harus sesuia dengan misi perusahaan, misalnya BNI 46 mempunyai bebarapa manajer yang mengawasi divisinya. Ada yang mengurusi cabang provinsi maupun cabang-cabang pada kota maupun kabupaten setiap manajer di kota tersebut memiliki kekuasaan untuk memutuskan apabila ada masalah dalam cabang tersebut namun apabila masalah tersebut terlalu besar (berdasarkan survey yang saya lakukan waktu semester lalu) dapat dilaporkan ke pusat misalnya adalah peminjaman uang yang terlalu besar. Maka manajer cabang akan menghubungi kantor cabang provinsi atau pusat terlebih dahulu
Selain itu untuk melakukan pengorganisasian yang baik diperlukan komunikasi yang baik antar kantor cabang di adakan rapat antar kantor cabang yang membicarakan masalah-masalah yang ada pada tiap divisi maupun pada kantor cabang selain itu pada rapat ini sebagai tempat untuk memberiakan pengarahan aataupun misi kepada para manajer pimpinan cabang maupun divisi untuk dapat mengembangkan divisi atau cabangnya
F.
Pengorganisasian Bimbingan dan
Konseling
Pengorganisasian
kegiatan Bimbingan dan Konseling adalah bentuk kegiatan yang mengatur cara
kerja, prosedur kerja dan pola atau mekanismekerja kegiatan Bimbingan dan
Konseling. Kegiatan Bimbingan dan Konseling dapat berjalan dengan lancar,
tertib, efektif dan efisien apabila dilaksanakandalam suatu organisasi yang
baik dan teratur. Adapun pola organisasi Bimbingan dan Konseling di sekolah,
dan polatersebut tidak perlu selalu seragam strukturnya. Setiap sekolah dapat
menyusunstruktur organisasi Bimbingan dan Konseling sesuai dengan besar
kecilnya dan kepentingan sekolah bersangkutan dalam pelaksanaan layanan
Bimbingan danKonseling. Adapun kewajiban dan tugas personil sekolah yang
terkait dengankegiatan Bimbingan dan Konseling di Sekolah.
A. Kepala
Sekolah Sebagai penanggung jawab kegiatan pendidikan di sekolah, tugaskepala
sekolah adalah sebagai berikut:
·
Mengkoordinasi seluruh kegiatan pendidikan yang mencakup
kegiatanpengajaran, pelatihan dan bimbingan di sekolah.
·
Menyediakan dan melengkapi sarana dan prasarana yang
diperlukandalam kegiatan Bimbingan dan Konseling.
·
Memberikan kemudahan bagi terlaksananya program
Bimbingan danKonseling.
·
Melakukan supervisi terhadap pelaksanaan Bimbingan dan
Konseling diSekolah.
·
Menetapkan koordinator guru pembimbing (atas
kesepakatan denganguru pembimbing) yang bertanggung jawab atas koordinasi
pelaksanaanBimbingan dan Konseling di sekolah.
·
Membuat surat tugas guru pebimbing dalam proses
Bimbingan danKonseling pada setiap awal semesteran.
·
Menyiapkan surat pernyataan melakukan kegiatan
Bimbingan danKonseling sebagai bahan usulan angka kredit bagi guru
pembimbing.Surat pernyataan ini dilampiri bukti fisik pelaksanaan tugas (rencana
danpersiapan pelaksanaan, evaluasi, analisis dan tindak lanjut)
·
Mengadakan kerja sama dengan instansi lain yang
terkait denganpelaksanaan kegiatan Bimbingan dan Konseling.
·
Melaksanakan Bimbingan dan Konseling terhadap
sedikit-dikitnya 40orang siswa, bagi kepala sekolah yang berlatar belakang
Bimbingan danKonseling.
B.
Wakil Kepala SekolahWakil Kepala Sekolah membantu Kepala Sekolah dalam
hal-halsebagai berikut:
·
Mengkoordinasikan pelaksanaan layanan Bimbingan dan
Konselingkepada semua personil sekolah.
·
Pelaksanaan kebijakan Kepala Sekolah terutama dalam
pelaksanaanlayanan Bimbingan dan Konseling.
·
Melaksanakan Bimbingan dan Konseling sedikit-dikitnya
75 orang siswa,bagi Wakil Kepala Sekolah yang berlatar belakang Bimbingan dan
Konseling.
G. Pengorganisasian belajar
strategi Pengorganisasian
adalah cara untuk membuat urutan (sequencing) dan
mensintesis (synthesizing) fakta, konsep, prosedur, dan prinsip yang berkaitan, suatu isi pembelajaran. Sequenzing terkait dengan cara pembuatan urutan penyajian isi suatu
bidang studi,
dan synthesizing terkait
dengan cara untuk menunjukkan kepada siswa hubungan/keterkaitan
antara fakta, konsep, prosedur,
atau prinsip suatu isi pembelajaran.
Synthesizing bertujuan untuk membuat topic-topik dalam suatu bidang studi menjadi lebih bermakna bagi siswa. Hal
ini dilakukan dengan menunjukkan keterkaitan topic-topik itu terkait dalam
keseluruhan isi bidang studi.
Adanya kebermaknaan tersebut akan menyebabkan siswa memiliki retensi
yang lebih baik dan lebih lama terhadap topic-topik yang dipelajari (Degeng,
1989). Penataan urutan sangat penting artinya, karena amat diperlukan dalam
pembuatan sintesis. Sintesis yang efektif hanya dapat dibuat apabila isi telah
ditata dengan cara tertentu, dan yang lebih penting,
karena pada hakikatnya semua isi bidang studi memiliki prasyarat belajar (Degeng,
1989).
pengorganisasian pembelajaran dapat dipilah menjadi dua, yaitu
strategi mikro dan strategi makro (Reigeluth,
1983). Strategi pengorganisasian makro adalah strategi untuk menata urutan
keseluruhan isi bidang studi (lebih dari satu ide) , sedangkan
strategi mikro adalah strategi untuk menata urutan sajian untuk suatu ide
tunggal (konsep, prinsip, dan sebagainya).
Sejumlah teori yang berurusan
dengan strategi mikro antara lain adalah
teori penataan urutan berdasarkan prasyarat belajar dari Gagne, model pembentukankonsep dari Taba, dan penguasaan konsep dari Brunner. Untuk strategi makro,
pengintegrasian sejumlah teori, seperti hierarki belajar dari Gagne , teori skema dari Mayer, urutan subsumatif dari
Ausubel, webteaching dari
Norman, dan teori elaborasi oleh Reigeluth.
H. Pengorganisasian kelas dalam
belajar
Guru memiliki peran yang sangat penting dalam
menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakannya. Oleh sebab
itu, guru harus memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dalam
meningkatkan kesempatan belajar bagi siswanya dan memperbaiki kualitas
mengajarnya.
Pengorganisasian kelas merupakan aspek pendidikan
yang sering dijadikan perhatian utama oleh para calon guru, guru baru, bahkan
guru yang telah berpengalaman berkeinginan agar para peserta didik dapat
belajar dengan optimal. Dalam arti, guru mampu menyampaikan bahan pelajaran
diserap oleh para peserta didik dengan baik.
Penciptaan harapan seperti itu merupakan kajian dari
Pengorganisasian kelas. Sebab Pengorganisasian kelas merupakan serangkaian
perilaku guru dalam upayanya menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang
memungkinkan para peserta didik mencapai tujuan-tujuan belajarnya secara
efesien atau memungkinkan peserta didik belajar dengan baik.
Di kelaslah segala aspek pembelajaran bertemu dan
berproses. Guru dengan segala kemampuannya, siswa dengan segala latar belakang
dan potensinya, kurikulum dengan segala komponennya, metode dengan
pendekatannya, media dengan segala perangkatnya, materi dengan segala sumber
belajarnya bertemu dan berinteraksi di dalam kelas. Lebih lanjut hasil
pembelajaran ditentukan pula oleh apa yang terjadi di kelas. Oleh karena itu,
selayaknyalah kelas diPengorganisasian dengan secara baik, propfesional, terus
menerus dan berkelanjutan.
Untuk sampai pada tujuan yang dimaksud diperlukan
pemahaman akan hal-hal yaitu :
·
pengertian
dan tujuan Pengorganisasian kelas.
·
aspek,
fungsi dan masalah Pengorganisasian kelas.
·
pendekatan
dalam Pengorganisasian kelas.
·
prosedur
Pengorganisasian kelas.
·
serta
rancangan prosedur Pengorganisasian kelas.
I. Pengorganisasian Komunitas
mendefinisikan
komunitas atau masyarakat sebagai suatu pengelompokan sosial yang
ditentukan oleh batas-batas geografi serta kesamaan nilai-nilai dan interes.
Pada umumnya anggota-anggotanya saling mengenal dan berinteraksi. Komunitas
berfungsi dalam struktur sosial tertentu serta menerapkan dan membentuk
norma-norma tertentu pola.Pembangunan kesehatan masyarakat merupakan bagian
integral dari suatu pembangunan kesehatan nasional, selain itu juga merupakan
bagian integral dari pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat. Keterlibatan
masyarakat dalam perencanaan, pengorganisasian, dan pengelolaan upaya kesehatan
termasuk upaya perawatan diri, pada akhirnya akan menjadi tumpuan kemandirian
masyarakat dalam hal kesehatan.
Berbagai
kegiatan masyarakat dalam upaya kesehatan telah banyak dilaksanakan di desa
(kelurahan) dengan budaya kerja sama, gotong royong dan musyawarah serta
peluang-peluang kemandirian mereka seperti kemandirian dalam pembiayaan
kesehatan. Peran serta masyarakat merupakan hal yang mutlak perlu dilakukan
dalam pembangunan kesehatan. Kesehatan merupakan kebutuhan dan hak setiap insan
agar dapat menjalani hidup yang produktif dan bahagia. Agar setiap orang
dimanapun dan kapanpun dapat memperoleh hidup sehat, kesehatan harus menjadi
kemampuan yang melekat pada setiap insan. Hal ini hanya dapat dicapai bila
masyarakat, baik secara individu maupun kelompok, berperan serta untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehatnya. Kemandirian masyarakat untuk mengatasi
masalah kesehatan dan menjalankan upaya pemecahannya sendiri adalah kunci
kelangsungan pembangunan.
selain
membagi komunitas berdasarkan geopolitik juga berdasarkan interaksi yang
berlangsung seperti nampak pada jenis-jenis komunitas yang dijabarkan sebagai
berikut :
1. Komunitas
temu muka (face to face)
2. Komunitas
menurut kewilayahan/administrasi pemerintahan
3. Komunitas
menurut kesamaan kebutuhan
4. Komunitas
berdasarkan masalah ekologi
5. Komunitas
berdasarkan interes tertentu
6. Komunitas
berdasarkan sumber daya atau pemecahan masalah
J.
Pengorganisasian Kurikulum
Pengorganisasian
kurikulum dapat dilihat dari dua pendekatan, yakni dalam
konteks manajemen dan dalam konteks akademik. Pengertian dari kata organisasi itu sendiri adalah suatu kelompok
sosial yang bersifat tertutup atau
terbuka dari/terhadap pihak luar, yang diatur berdasarkan aturan tertntu, yang dipimpin/diperintah oleh
seseorang pimpinan atau seorang pimpinan
atau seorang staf administratif, yang dapat melaksanakan bimbingan secara teratur dan bertujuan. Dalam sebuah
organisasi sangat diperlukan melaksanakan proses manajemen, yakni:
organisasi sangat diperlukan melaksanakan proses manajemen, yakni:
1)
Organisasi perencanaan kurikulum, yang dilaksanakan oleh suatu lembaga
atau tim pengembang kurikulum
2) Organisasi dalam rangka implementasi kurikulum, baik pada tingkat daerah maupun pada tingkat sekolah atau satuan lembaga pendidikanyang melaksanakan kurikulum.
3) Organisasi dalam tahap evaluasi kurikulum, yang melibatkan pihakpihak yang terkait dalam proses evaluasi sebuah kurikulum.
2) Organisasi dalam rangka implementasi kurikulum, baik pada tingkat daerah maupun pada tingkat sekolah atau satuan lembaga pendidikanyang melaksanakan kurikulum.
3) Organisasi dalam tahap evaluasi kurikulum, yang melibatkan pihakpihak yang terkait dalam proses evaluasi sebuah kurikulum.
Dalam setiap jenis organisasi
kurikulum diatas, terdapat susunan kepengurusan yang
telah ditentukan sesuai dengan struktur organisasi berikut dengan tugas-tugas
pekerjaannya sekaligus. Sedangkan bentukbentuk kurikulum, akan disusun menurut pola organisasi kurikulum yang
dilengkapi struktur, urutan kegiatan pembelajaran dan ruang lingkup
materi tertentu. Dan secara akademik, organisasi kurikulum
dikembangkan dalam bentuk-bentuk organisasi sebagai berikut:
dilengkapi struktur, urutan kegiatan pembelajaran dan ruang lingkup
materi tertentu. Dan secara akademik, organisasi kurikulum
dikembangkan dalam bentuk-bentuk organisasi sebagai berikut:
1) Kurikulum Mata Ajaran.
Merupakan kurikulum yang terdiri dari sejumlah mata ajaran
secara terpisah. Adalah kurikulum yang mempunyai cirri-ciri sebagai
berikut:
Merupakan kurikulum yang terdiri dari sejumlah mata ajaran
secara terpisah. Adalah kurikulum yang mempunyai cirri-ciri sebagai
berikut:
·
Terdiri atas sejumlah mata pelajaran
yang terpisah satu sama lain.
·
Setiap mata pelajaran seolah-olah
tersimpan dalam kotak-kotak tersendiri dan
disampaikan pada anak didik pada waktu-waktutertentu.
·
Kurikulum ini bertujuan pada
penguasaan sejumlah ilmu pengetahuan.
·
Tidak didasarkan atas kebutuhan, minat, dan
masalah-masalah yang menyangkut diri
siswa.
·
Tidak mempertimbangkan kebutuhan, masalah, dan
tuntutan masyarakat.
·
Pendekatan metodologi sistem
penuangan.
·
Pelaksanaan dengan sistem guru mata
pelajaran.h) Para siswa sama sekali tidak dilibatkan dalam perencanaan kurikulum
2) Kurikulum yang berkorelasi dengan mata pelajaran. Mata pelajaran-mata pelajaran itu disusun dalam pola korelasi agar lebih mudah dipenuhi oleh siswa. Bentuk korelasi terdiri atas dua jenis, yaitu:
·
Korelasi informal, dimana seorang
guru mata pelajaran meminta agar guru mata
pelajaran lainnya mengkorelasikan pelajaran yang akan digunakannya dengan bahan yang akan diberikannya dengan bahan yang telah diberikan oleh guru yang sebelumnya.
·
Korelasi formal, bahwasanya beberapa
orang guru merencanakan bersama-sama untuk
mengkorelasikan mata pelajaran yang akan menjadi
tanggung jawab masing-masing guru.
Sumber :
DIREKTORAT
JENDERAL PMPTK, 2009,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.