Jumat, 09 November 2012

Pengorganisasian



A. Pengorganisasian Dalam Manajemen
Berikut definisi organisasi menurut para ahli :
  1. Organisasi Menurut Stoner; Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
  2. Organisasi Menurut James D.Mooney; Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
  3. Organisasi Menurut Chester I.Bernard; Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
ORGANISASI
Pengertian organisasi Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pengertian Pengorganisasian.
Seperti telah diuraikan sebelumnya tentang Manajemen, Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.

Pengertian Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.
 Misi Dan tujuan organisasi
Sebelum organisasi menentukan tujuannya, terlebih dahulu menetapkan misi atau maksud organisasi. Misi dalam organisasi adalah maksud khas (unik)) dan mendasar yang membedakan organisasi dari organisasi-organisasi lainnya dan mengidentifikasikan ruang lingkup operasi dalam hal produk dan pasar.
          
 Etzioni mendefinisikan tujuan organisasi sebagai berikut :
1.      Suatu pernyataan tentang keadaan yang diinginkan dimana organisasi bermaksud untuk merealisasikan
2.       Pernyataan tentang keadaan di waktu yang akan datang di mana organisasi sebagai kolektifitas mencoba untuk menimbulkannya

Unsur penting tujuan adalah :
1. Hasil-Hasil akhir yang diinginkan di waktu mendatang dengan mana
2. Usaha-uasaha / kegiatan-kegiatan sekarang diarahkan

      Tujuan dapat berupa tujuan umum / khusus , tujuan akhir / tujuan antara. Tujuan Umum (tujuan strategic) secara operasioanal tidak dapat berfungsi sebelum dijabarkan terlebih dahulu kedalam tujuan-tujuan khusus yang lebih terperinci sesuai dengan jenjang manajemen, sehingga membentuk hirarki tujuan.

Berbagai Fungsi Tujuan Organisasi
1. Pedoman Bagi Kegiatan, melalui penggambaran hasil-hasil di waktu yang akan datang. Fungsi tujuan memberikan arah dan pemusatan kegiatan organisasi mengenai apa yang harus dan tidak harus dilakukan
2. Sumber Legitimasi, akan meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan sumber daya dan dukungan dari lingkungan di sekitarnya
3. Standar Pelaksanaan, bila tujuan dilaksanakan secara jelas dan dipahami, akan memberikan standar langsung bagi penilaian pelaksanaan kegiatan (prestasi) organisasi
4. Standar Motivasi, berfungsi sebagai motivasi dan identifikasi karyawan yang penting. Dalam kenyataannya, tujuan organisasi sering memberikan insentif bagi para anggota
5. Dasar Rasional Pengorganisasian, tujuan organisasi merupakan suatu dasar perancangan organisasi

B. Pengorganisasian Masyarakat


Masyarakat merupakan suatu kumpulan keluarga-keluarga dan perorangan-perorangan di suatu wilayah, yang tertata secara baik dan benar-benar saling berdekatan dengan unsur-unsur kehidupan umum, yang ditunjukkan dalam sikap, budaya/adat, kebiasaan, dan bahasa.

Suatu masyarakat mempunyai ciri-ciri berikut:
a)      mempunyai nilai-nilai umum yang diakui bersama;
b)      mempunyai batasan hubungan normatif;
c)      saling membutuhkan;
d)      mengenal pemilikan;
e)      mempunyai pembagian peran (tingkatan-tingkatan); dan
f)       mencakup suatu wilayah tertentu.


Masyarakat, termasuk masyarakat pesisir, terdiri dari berbagai macam latar belakang seperti mata pencarian, tingkat penghasilan, pendidikan, dan sebagainya. Tujuan hidup setiap orang pun berbeda-beda. Namun demikian, mestinya setiap orang ingin agar taraf hidup keluarganya meningkat dari waktu ke waktu. Hanya mungkin belum tahu apa yang harus diperbuat selain apa yang sudah dijalani selama ini.


Boleh jadi sebagian anggota masyarakat mempunyai latar belakang mata pencarian yang sama, permasalahan yang dihadapi sama, dan bahkan nasib yang sama. Namun mereka bekerja sendiri-sendiri dan menghadapi masalah sendiri-sendiri pula. Apalah daya, nasib hampir tidak berubah dari dulu sampai sekarang. Oleh karena itu, para anggota masyarakat yang mempunyai kesamaan latar belakang dan tujuan tersebut perlu berhimpun dalam suatu wadah; wadah yang bertujuan untuk memperjuangkan kepentingan
bersama. Wadah ini berupa organisasi masyarakat. Dengan berhimpun dalam wadah tersebut, para anggota dapat sering melakukan silaturahmi, kemudian dapat saling tukar informasi dan pengalaman.

Dengan demikian, mereka dapat melahirkan gagasan-gagasan baru dan secara tidak disadari, mereka membangun jaringan kerjasama. Ini berarti bahwa organisasi masyarakat merupakan sarana untuk pemberdayaan masyarakat. Bentuk dan namanya dapat saja beraneka ragam, misalnya kelompok usaha bersama pemindang ikan, perkumpulan pengolah ikan asap, koperasi serba usaha pengolah ikan, himpunan nelayan, serikat nelayan, dan semacamnya. Anggota kelompok perlu menyepakati aturan bersama demi kelancaran usaha atau kegiatan bersama dan memperoleh keuntungan bersama.

Secara umum, berbagai jenis organisasi masyarakat yang ada dapat dirangkum dalam tiga kelompok, yaitu:
1.      memperjuangkan kepentingan ekonomi, yaitu langsung berhubungan dengan kepentingan usaha para anggotanya (misalnya kelompok usaha bersama/KUB, koperasi, lembaga keuangan mikro);
2.      (b)memperjuangkan kepentingan anggota yang senasib atau bertujuan sama (misalnya himpunan/serikat nelayan, perkumpulan wanita nelayan); dan
3.      memperjuangkan kelestarian sumberdaya alam (kelompok pelestari terumbu karang, kelompok masyarakat pengawas bakau, kelompok pengawas daerah perlindungan laut, himpunan pecinta laut bersih).

Tujuan jangka panjang pengorganisasian masyarakat ialah:
·         meningkatkan peran-serta masyarakat dalam kegiatan sosial-ekonomi;
·         membentuk dan memperkuat organisasi-organisasi masyarakat dalam memanfaatkan dan mengelola sumberdaya alam;
·         meningkatkan pendapatan dan perbaikan kesejahteraan masyarakat melalui penyediaan peluang mata pencarian sampingan dan pengganti secara berkelanjutan;
·         mengembangkan keterampilan dan kemampuan swadaya masyarakat melalui organisasi mereka;
·         meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk melindungi dan memulihkan sumberdaya alam; dan
·         menggali dan mengembangkan teknologi terapan, tepatguna, murah, dan menggunakan bahan yang dapat dengan mudah diperoleh dari daerah setempat.

Dalam setiap organisasi diperlukan pengurus, yaitu sebagian diantara anggota yang diberi kepercayaan berdasarkan kesepakatan para anggota untuk menjalankan kegiatan organisasi selama masa bakti tertentu. Susunan pengurus ialah ketua yang dipilih oleh seluruh anggota, sekretaris dan bendahara yang ditunjuk oleh ketua ataupun dipilih oleh anggota (yang tergantung pada kesepakatan anggota), dan boleh saja tambahan jabatan lainnya sesuai dengan kebutuhan setempat, misalnya wakil ketua, ketua seksi, dan seterusnya.

Siapa bertanggung jawab kepada siapa dinyatakan pada bagan organisasi yang diperjelas dalamrincian tugas setiap jabatan pengurus. Dalam hal organisasi masyarakat yang berkecimpung dalam kegiatan riil, misalnya kelompok usaha bersama atau kelompok pelestari sumberdaya perikanan,jumlah anggota organisasi biasanya dibatasi antara 20 hingga 30 orang agar berhasilguna. Maksudnya, seluruh anggota dapat terlibat bersama-sama.

Organisasi tersebut harus menetapkan sekretariat sebagai tempat pertemuan dan guna memudahkan pihak luar organisasi apabila perlu menghubungi pengurus. Para anggota perlu menyepakati nama organisasi mereka dan papan nama organisasi perlu dipasang di depan sekretariat. Organisasi perlu menjalankan administrasi, misalnya mencatat surat keluar/ masuk, menyimpan dokumen (termasuk risalah pertemuan), informasi mengenai usaha anggota, mencatat penerimaan dan pengeluaran keuangan organisasi, dan semacamnya. Apabila dikehendaki, kartu anggota dapat diterbitkan. Organisasi masyarakat membutuhkan pengakuan, misalnya pengesahan oleh Kepala Desa (misalnya kelompok masyarakat pengawas bakau), berbadan hukum yang diterbitkan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Kecil-Menengah Kabupaten/Kota (misalnya koperasi perikanan), pengukuhan oleh Bupati (misalnya kelompok pengelola bakau), dan sebagainya. Sejauh mana pengakuan tersebut tergantung pada tahap kemajuan organisasi masyarakat dan apa manfaat pengakuan tersebut.

Setiap organisasi harus menetapkan kapan saja rapat berkala sebagai sarana demokratis untuk antara lain membicarakan rencana kerja, mengatasi masalah yang timbul, dan menetapkan keputusan. Jenis rapat berkala di luar rapat pengurus sewaktu-waktu sesuai kebutuhan antara lain ialah:
·         rapat pengurus bulanan,
·         rapat anggota tahunan, dan
·         rapat lengkap anggota (untuk menilai laporan pertanggungjawaban pengurus dan memilih pengurus masa bakti berikutnya).
Segala ketentuan/peraturan dalam organisasi masyarakat perlu dirumuskan dalam Anggaran Dasar(berisi ketentuan pokok) dan Anggaran Rumah Tangga (berisi penjelasan ketentuan dalam Anggaran Dasar).

C. Pengorganisasian Sekolah
Dalam setiap organisasi pendidikan, termasuk sekolah, banyak sekali pekerjaan, tugas, wewenang dan tanggungjawab yang harus dilakukan dan dikerjakan oleh setiap komponen tingkat satuan pendidikan, terutama komponen yang bersifat manusianya. Tugas, wewenang, tanggungjawab, pekerjaan dan aktivitas tersebut beraneka ragam dan kadang-kadang menuntut spesialisasi tertentu dalam pengerjaannya. Oleh karena itu, tidak mungkin jika keseluruhan aktivitas yang bermacam-macam tersebut hanya melakukan oleh seorang, sebutlah kepala sekolah. Selain ia waktu yang terbatas, ia pun punya kemampuan yang juga terbatas. Oleh karena itu, aktivitas, pekerjaan, wewenang, tugas dan tanggungjawab tersebut mesti dibagi-bagi dengan orang lain. Pembagian-pembagian demikian inilah yang dikenal dengan pengorganisasian. Secara etimologis, organizing merupakan terjemahan dari kata organize. Kata organize berasal dari kata organ. Organ sendiri berarti bagian, badan dan alat. Organize berarti membentuk bagian-bagian, anggota, badan atau Organizing juga berarti membentuk bagian, badan, anggota alat. Organizing juga berarti membentuk bagian, badan, anggota atau alat (Echols, 1984). Secara terminologis, organizing atau pengorganisasian berarti pembentukan bagian-bagian, badan-badan, unit-unit kerja dalam suatu organisasi. Pengorganisasian juga berarti sistem kerja sama antara satu orang atau lebih dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Pengorganisasian juga berarti pembagian pekerjaan antara satu orang dengan orang lain, antara unit dengan unit lain dan antara bagian satu dengan bagian yang lain (Indrakusuma, 1982). Tujuan pengorganisasian sebagaimana yang disebutkan berikut. Mengatur tugas, wewenang dan tanggung jawab pada institusi tingkat  satuan pendidikan. Memperlancar jalannya usaha kerja sama antara orang-orang yang bekerja sama di tingkat satuan pendidikan. Mengatur lalu lintas hubungan antara orang-orang, badanbadan, unit-unit kerja yang ada di tingkat satuan pendidikan sehingga terciptalah team work yang baik. Lalu lintas hubungan ini perlu diatur agar tidak “semrawut”. Fungsi pengorganisasian adalah: Sebagai wahana untuk membagi pekerjaan di antara komponen-komponen dan unit-unit kerja di tingkat satuan pendidikan. Sebagai wahana untuk memperlancar jalannya kerja sama antara komponen-komponen, unit-unit kerja yang ada di tingkat satuan pendidikan. Sebagai wahana untuk mengatur lalu lintas hubungan antara orang-orang, unit-unit kerja dan komponen-komponen yang ada di tingkat satuan pendidikan. Agar organizing ini dapat dilakukan dengan baik, maka haruslah memedomani prinsip-prinsip organizing. Adapun prinsip-prinsip pengorganisasian tingkat satuan pendidikan adalah sebagai berikut. Perumusan tujuan tingkat satuan pendidikan secara jelas. Pengutamaan pencapaian tujuan tingkat satuan pendidikan. Prinsip pembagian pekerjaan. Prinsip pendelegasian wewenang (delegation of authority). Prinsip pengelompokan fungsi. Prinsip kesatuan perintah (unity of commond). Adanya kemampuan pengawasan (span of control). Fleksibelitas. Yang dimaksud dengan fleksibilitas adalah keluwesan. Ialah akomodatif dan antisipatif terhadap berbagai jenis perkembangan.

D. Pengorganisasian Berkas
Penyimpanan ataupun penulisan character demi character yang ada didalam external memory, harus diatur sedemikian rupa sehingga komputer bisa dengan mudah menemukan kembali data-data yang tersimpan didalamnya. Aturan inilah yang kemudian dikenal sebagai organisasi file. Dalam hal ini, dikenal ada beberapa metoda, yaitu:
Sequential (=berurutan), record pertama yang dmasukkan akan menempati posisi pertama di media penyimpanannya, dan seterusnya. Jika akan dilakukan pemanggilan record yang telah disimpan (retrieval), maka komputer akan selalu membaca dari record pertama hingga ditemukanya record yang dicarinya.
Keefisienan pembuatan organisasi seperti ini adalah jika semakin besar nilai dari jumah record yang akan diolah dibagi dengan jumlah record keseluruhannya (diistlahkan dengan perhitungan hit ratio) maka akan semakin efisien. Sebagai gambaran, jika semakin banyak lagu yang akan kita dengar dari sebuah kaset, maka akan semakin menguntungkan menggunakan kaset itu dibanding jika kita hanya ingin mendengar satu lagu (apalagi letaknya di paling akhir) dari kaset itu.

E. Pengorganisasian Bisnis Perusahaan
Setelah pertemuanya sebelumnya kita membahas tentang perencanaan bisnis perusahaan, seperti kita ketahui perencanaan memegang peranan penting dalam bisnis karena perencanaan merupakan suatu pondasi sebelum melakukan hal-hal lainnya. Pada kesempatan ini kita akan membahas kelanjutan dari perencanaan yaitu pengorganisasaian bisnis pada suatu perusahaan.
Untuk menjadi perusahaan yang berkembang dan dapat bertahan di dalam dunia bisnis dibutuhkan pengorganisasian yang baik dalam suatu perusahaan. Oleh sebab itu maka diperlukannya struktur organisasi yang baik pula. Struktur organisasi adalah spesifikasi pekerjaan yang dilakukan dengan didalam organisasi beserta mengkaitkannya pekerjaan satu dengan pekerjaan lainnya. Contohnya adalah membuat struktur kepemimpinan pada suatu perusahaan, jadi pada suatu perusahaan di buat beberapa tingkatan. seperti manajer pusat kemudian manajer bagian dan yang terakhir adalah supervisor yang berhubungan langsung ke para karyawan. Bagian-bagian tersebut dihubungkan oleh rantai komando kekuasaan serta tanggung jawab kepada bawahannya. Membuat struktur organisasi diperlukan pembentukan struktur bisnis diantaranya adalah

a) Spesialisasi
Spesialisasi merupakan pembagian tugas untuk menyelesaikan satu masalah bersama. Contohnya adalah Pabrik pembuatan sepeda motor, di dalam pabrik itu tugas akan dibagi-bagi menjadi perbagaian seperti ada yang pada bagaian rangka, bagian body, bagian pemasangan, bagian penjualan dan bagian-bagaian lainnya. Pada intinya semua bagian tersebut mempunyai satu tujaan sama yaitu untuk pembuatan dan pemasaran barang tersebut. Dengan diadakannya spesialisasi pekerjaan membuat pekerjaan menjadi lebih cepat terselesaikan dan lebih teratur apalagi sudah berada pada organisasi yang besar spesialisasi sangat dibutuhkan.
b) Departementalisasi
Sedangkan departementalisasi adalah pengelompokan ke dalam unit-unit yang logis. Perusahaan yang melekukan departentalisasi diuntungkan dengan pembagian control dan koordinasi pada perusahaan tersebut. Wilayah kekuasaan dan tanggung jawab dipersempit sehingga untuk memimpinnya menjadi lebih mudah. Departementalisasi sendiri dibagi atas beberapa macam yaitu :

·         Departementalisasi berdasarkan pelanggan
Maksudnya perusahaan akan melakukan pembagian penjualan produk ke pelanggan,biasanya ada yang bagian produk laki-laki ataupun perempuan atau tua dan muda. Contohnya adalah pembagian penjualan produk Rexona ada pembagian untuk produk remaja, laki-laki , perempuan ataupun yang xtra berkeringat. Dengan dilakukannya pembagian ini penjualan akan lebih tepat sasaran dan efisien

·         Departementalisasi berdasarkan produk
Maksudnya perusahaan akan mengelompokan departemen sesuai dengan kelompok produk yang dihasilkan misalkannya pembagian departeman barang untuk mengurusi produksi produk berupa barang dan departemen jasa untuk menangani produk yang berupa jasa
·         Departementalisasi berdasarkan proses
·         Maksudnya pembagian departemen berdasrkan proses pengkerjaannya, misalnya pada perusahaan meubel dibagi atas divisi untuk pengolahan kayu mentah, divisi pembuatan kursi atau meubel kemudian divisi pengecatan

·         Departementalisasi berdasarkan geografis
Maksudnya pembagian departeman berdasarkan lokasi penjualan produk misalnya departemen yang mengawasi di jawa dan Bali, di Kalimantan maupun di Sumatara

·         Departementalisasi berdasarkan fungsi
Maksudnya pembagian departemann berdasarkan aktifitas perusahaan dalam menjalankan bisnisnya, misalnya departemen produksi, departemen penjualan, departemen pemasaran dan lain-lain
Setelah melakukan pembagian tugas, maka yang harus dilakukan adalah menetapkan hierarki pengambilan keputusan. Bagaimana dalam perusahaan perusahaan yang besar diperlukan cara penentuan pengambilaan keputusan karena tidak mungkin seorang presiden direktur melakukan pengambilan keputusan pada suatu masalah di cabang daerah. Oleh sebab itu maka dibentuklah tingkatan-tingkatan pada organisasi yang mana di tiap tingkatan tersebut terdapat seorang manajer yang dapat memberikan keputusan dan dapat bertanggung jawab kepada pemimpin di atasnya. Sehingga para menajer tersebut memiliki kewenagan untuk melakukan tugas atau misi yang direncanakan oleh organisasi atau perusahaan namun manajer tersebut juga boleh melakukan inovasi-inovasi agar divisi dipimpinnya dapat berkembang dengan syarat harus sesuia dengan misi perusahaan, misalnya BNI 46 mempunyai bebarapa manajer yang mengawasi divisinya. Ada yang mengurusi cabang provinsi maupun cabang-cabang pada kota maupun kabupaten setiap manajer di kota tersebut memiliki kekuasaan untuk memutuskan apabila ada masalah dalam cabang tersebut namun apabila masalah tersebut terlalu besar (berdasarkan survey yang saya lakukan waktu semester lalu) dapat dilaporkan ke pusat misalnya adalah peminjaman uang yang terlalu besar. Maka manajer cabang akan menghubungi kantor cabang provinsi atau pusat terlebih dahulu
Selain itu untuk melakukan pengorganisasian yang baik diperlukan komunikasi yang baik antar kantor cabang di adakan rapat antar kantor cabang yang membicarakan masalah-masalah yang ada pada tiap divisi maupun pada kantor cabang selain itu pada rapat ini sebagai tempat untuk memberiakan pengarahan aataupun misi kepada para manajer pimpinan cabang maupun divisi untuk dapat mengembangkan divisi atau cabangnya

F. Pengorganisasian Bimbingan dan Konseling


Pengorganisasian kegiatan Bimbingan dan Konseling adalah bentuk kegiatan yang mengatur cara kerja, prosedur kerja dan pola atau mekanismekerja kegiatan Bimbingan dan Konseling. Kegiatan Bimbingan dan Konseling dapat berjalan dengan lancar, tertib, efektif dan efisien apabila dilaksanakandalam suatu organisasi yang baik dan teratur. Adapun pola organisasi Bimbingan dan Konseling di sekolah, dan polatersebut tidak perlu selalu seragam strukturnya. Setiap sekolah dapat menyusunstruktur organisasi Bimbingan dan Konseling sesuai dengan besar kecilnya dan kepentingan sekolah bersangkutan dalam pelaksanaan layanan Bimbingan danKonseling. Adapun kewajiban dan tugas personil sekolah yang terkait dengankegiatan Bimbingan dan Konseling di Sekolah.

A. Kepala Sekolah Sebagai penanggung jawab kegiatan pendidikan di sekolah, tugaskepala sekolah adalah sebagai berikut:

·         Mengkoordinasi seluruh kegiatan pendidikan yang mencakup kegiatanpengajaran, pelatihan dan bimbingan di sekolah.
·         Menyediakan dan melengkapi sarana dan prasarana yang diperlukandalam kegiatan Bimbingan dan Konseling.
·         Memberikan kemudahan bagi terlaksananya program Bimbingan danKonseling.
·         Melakukan supervisi terhadap pelaksanaan Bimbingan dan Konseling diSekolah.
·         Menetapkan koordinator guru pembimbing (atas kesepakatan denganguru pembimbing) yang bertanggung jawab atas koordinasi pelaksanaanBimbingan dan Konseling di sekolah.
·         Membuat surat tugas guru pebimbing dalam proses Bimbingan danKonseling pada setiap awal semesteran.
·         Menyiapkan surat pernyataan melakukan kegiatan Bimbingan danKonseling sebagai bahan usulan angka kredit bagi guru pembimbing.Surat pernyataan ini dilampiri bukti fisik pelaksanaan tugas (rencana danpersiapan pelaksanaan, evaluasi, analisis dan tindak lanjut)
·         Mengadakan kerja sama dengan instansi lain yang terkait denganpelaksanaan kegiatan Bimbingan dan Konseling.
·         Melaksanakan Bimbingan dan Konseling terhadap sedikit-dikitnya 40orang siswa, bagi kepala sekolah yang berlatar belakang Bimbingan danKonseling.

B. Wakil Kepala SekolahWakil Kepala Sekolah membantu Kepala Sekolah dalam hal-halsebagai berikut:

·         Mengkoordinasikan pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konselingkepada semua personil sekolah.
·         Pelaksanaan kebijakan Kepala Sekolah terutama dalam pelaksanaanlayanan Bimbingan dan Konseling.
·         Melaksanakan Bimbingan dan Konseling sedikit-dikitnya 75 orang siswa,bagi Wakil Kepala Sekolah yang berlatar belakang Bimbingan dan Konseling.



G. Pengorganisasian belajar
strategi Pengorganisasian adalah cara untuk membuat urutan (sequencing) dan mensintesis (synthesizing) fakta, konsep, prosedur, dan prinsip yang berkaitan, suatu isi pembelajaran. Sequenzing terkait dengan cara pembuatan urutan penyajian isi suatu bidang studi, dan synthesizing terkait dengan cara untuk menunjukkan kepada siswa hubungan/keterkaitan antara fakta, konsep, prosedur, atau prinsip suatu isi pembelajaran.
Synthesizing bertujuan untuk membuat topic-topik dalam suatu bidang studi menjadi lebih bermakna bagi siswa. Hal ini dilakukan dengan menunjukkan keterkaitan topic-topik itu terkait dalam keseluruhan isi bidang studi. Adanya kebermaknaan tersebut akan menyebabkan siswa memiliki retensi yang lebih baik dan lebih lama terhadap topic-topik yang dipelajari (Degeng, 1989). Penataan urutan sangat penting artinya, karena amat diperlukan dalam pembuatan sintesis. Sintesis yang efektif hanya dapat dibuat apabila isi telah ditata dengan cara tertentu, dan yang lebih penting, karena pada hakikatnya semua isi bidang studi memiliki prasyarat belajar (Degeng, 1989).
pengorganisasian pembelajaran dapat dipilah menjadi dua, yaitu strategi mikro dan strategi makro (Reigeluth, 1983). Strategi pengorganisasian makro adalah strategi untuk menata urutan keseluruhan isi bidang studi (lebih dari satu ide) , sedangkan strategi mikro adalah strategi untuk menata urutan sajian untuk suatu ide tunggal (konsep, prinsip, dan sebagainya).
Sejumlah teori yang berurusan dengan strategi mikro antara lain adalah teori penataan urutan berdasarkan prasyarat belajar dari Gagne, model pembentukankonsep dari Taba, dan penguasaan konsep dari Brunner. Untuk strategi makro, pengintegrasian sejumlah teori, seperti hierarki belajar dari Gagne , teori skema dari Mayer, urutan subsumatif dari Ausubel, webteaching dari Norman, dan teori elaborasi oleh Reigeluth.


H. Pengorganisasian kelas dalam belajar

Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakannya. Oleh sebab itu, guru harus memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkan kesempatan belajar bagi siswanya dan memperbaiki kualitas mengajarnya.
Pengorganisasian kelas merupakan aspek pendidikan yang sering dijadikan perhatian utama oleh para calon guru, guru baru, bahkan guru yang telah berpengalaman berkeinginan agar para peserta didik dapat belajar dengan optimal. Dalam arti, guru mampu menyampaikan bahan pelajaran diserap oleh para peserta didik dengan baik.
Penciptaan harapan seperti itu merupakan kajian dari Pengorganisasian kelas. Sebab Pengorganisasian kelas merupakan serangkaian perilaku guru dalam upayanya menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang memungkinkan para peserta didik mencapai tujuan-tujuan belajarnya secara efesien atau memungkinkan peserta didik belajar dengan baik.
Di kelaslah segala aspek pembelajaran bertemu dan berproses. Guru dengan segala kemampuannya, siswa dengan segala latar belakang dan potensinya, kurikulum dengan segala komponennya, metode dengan pendekatannya, media dengan segala perangkatnya, materi dengan segala sumber belajarnya bertemu dan berinteraksi di dalam kelas. Lebih lanjut hasil pembelajaran ditentukan pula oleh apa yang terjadi di kelas. Oleh karena itu, selayaknyalah kelas diPengorganisasian dengan secara baik, propfesional, terus menerus dan berkelanjutan.
Untuk sampai pada tujuan yang dimaksud diperlukan pemahaman akan hal-hal yaitu :

·         pengertian dan tujuan Pengorganisasian kelas.
·         aspek, fungsi dan masalah Pengorganisasian kelas.
·         pendekatan dalam Pengorganisasian kelas.
·         prosedur Pengorganisasian kelas.
·         serta rancangan prosedur Pengorganisasian kelas.


I. Pengorganisasian Komunitas


mendefinisikan komunitas atau masyarakat sebagai suatu pengelompokan sosial yang ditentukan oleh batas-batas geografi serta kesamaan nilai-nilai dan interes. Pada umumnya anggota-anggotanya saling mengenal dan berinteraksi. Komunitas berfungsi dalam struktur sosial tertentu serta menerapkan dan membentuk norma-norma tertentu pola.Pembangunan kesehatan masyarakat merupakan bagian integral dari suatu pembangunan kesehatan nasional, selain itu juga merupakan bagian integral dari pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat. Keterlibatan masyarakat dalam perencanaan, pengorganisasian, dan pengelolaan upaya kesehatan termasuk upaya perawatan diri, pada akhirnya akan menjadi tumpuan kemandirian masyarakat dalam hal kesehatan.
Berbagai kegiatan masyarakat dalam upaya kesehatan telah banyak dilaksanakan di desa (kelurahan) dengan budaya kerja sama, gotong royong dan musyawarah serta peluang-peluang kemandirian mereka seperti kemandirian dalam pembiayaan kesehatan. Peran serta masyarakat merupakan hal yang mutlak perlu dilakukan dalam pembangunan kesehatan. Kesehatan merupakan kebutuhan dan hak setiap insan agar dapat menjalani hidup yang produktif dan bahagia. Agar setiap orang dimanapun dan kapanpun dapat memperoleh hidup sehat, kesehatan harus menjadi kemampuan yang melekat pada setiap insan. Hal ini hanya dapat dicapai bila masyarakat, baik secara individu maupun kelompok, berperan serta untuk meningkatkan kemampuan hidup sehatnya. Kemandirian masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan dan menjalankan upaya pemecahannya sendiri adalah kunci kelangsungan pembangunan.
selain membagi komunitas berdasarkan geopolitik juga berdasarkan interaksi yang berlangsung seperti nampak pada jenis-jenis komunitas yang dijabarkan sebagai berikut :
1. Komunitas temu muka (face to face)
2. Komunitas menurut kewilayahan/administrasi pemerintahan
3. Komunitas menurut kesamaan kebutuhan
4. Komunitas berdasarkan masalah ekologi
5. Komunitas berdasarkan interes tertentu
6. Komunitas berdasarkan sumber daya atau pemecahan masalah

J. Pengorganisasian Kurikulum
Pengorganisasian kurikulum dapat dilihat dari dua pendekatan, yakni dalam konteks manajemen dan dalam konteks akademik. Pengertian dari kata organisasi itu sendiri adalah suatu kelompok sosial yang bersifat tertutup atau terbuka dari/terhadap pihak luar, yang diatur berdasarkan aturan tertntu, yang dipimpin/diperintah oleh seseorang pimpinan atau seorang pimpinan atau seorang staf administratif, yang dapat melaksanakan bimbingan secara teratur dan bertujuan. Dalam sebuah
organisasi sangat diperlukan melaksanakan proses manajemen, yakni:

1) Organisasi perencanaan kurikulum, yang dilaksanakan oleh suatu lembaga atau tim pengembang       kurikulum
2) Organisasi dalam rangka implementasi kurikulum, baik pada tingkat daerah maupun pada tingkat sekolah atau satuan lembaga pendidikanyang melaksanakan kurikulum.
3) Organisasi dalam tahap evaluasi kurikulum, yang melibatkan pihakpihak yang terkait dalam proses evaluasi sebuah kurikulum.

Dalam setiap jenis organisasi kurikulum diatas, terdapat susunan kepengurusan yang telah ditentukan sesuai dengan struktur organisasi berikut dengan tugas-tugas pekerjaannya sekaligus. Sedangkan bentukbentuk kurikulum, akan disusun menurut pola organisasi kurikulum yang
dilengkapi struktur, urutan kegiatan pembelajaran dan ruang lingkup
materi tertentu. Dan secara akademik, organisasi kurikulum
dikembangkan dalam bentuk-bentuk organisasi sebagai berikut:

1) Kurikulum Mata Ajaran.
Merupakan kurikulum yang terdiri dari sejumlah mata ajaran
secara terpisah. Adalah kurikulum yang mempunyai cirri-ciri sebagai
berikut:
·         Terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang terpisah satu sama lain.
·         Setiap mata pelajaran seolah-olah tersimpan dalam kotak-kotak tersendiri dan disampaikan pada anak didik pada waktu-waktutertentu.
·         Kurikulum ini bertujuan pada penguasaan sejumlah ilmu pengetahuan.
·          Tidak didasarkan atas kebutuhan, minat, dan masalah-masalah yang menyangkut diri siswa.
·          Tidak mempertimbangkan kebutuhan, masalah, dan tuntutan masyarakat.
·         Pendekatan metodologi sistem penuangan.
·         Pelaksanaan dengan sistem guru mata pelajaran.h) Para siswa sama sekali tidak dilibatkan dalam perencanaan kurikulum

2) Kurikulum yang berkorelasi dengan mata pelajaran. Mata pelajaran-mata pelajaran itu disusun dalam pola korelasi agar lebih mudah dipenuhi oleh siswa. Bentuk korelasi terdiri atas dua jenis, yaitu:
·         Korelasi informal, dimana seorang guru mata pelajaran meminta agar guru mata pelajaran lainnya mengkorelasikan pelajaran yang akan digunakannya dengan bahan yang akan diberikannya dengan bahan yang telah diberikan oleh guru yang sebelumnya.
·         Korelasi formal, bahwasanya beberapa orang guru merencanakan bersama-sama untuk mengkorelasikan mata pelajaran yang akan menjadi tanggung jawab masing-masing guru.


Sumber :
DIREKTORAT JENDERAL PMPTK, 2009,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.