PERENCANAAN
A.
Perencanaan SDM
Terdapat
berbagai macam pengertian dari perencanaan sumber daya manusia yang
didefinisikan oleh para ahli manajemen sumber daya manusia (MSDM), yaitu antara
lain sebagai berikut :
(Wayne F. Cascio, 1995:142) Suatu usaha untuk
mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis dan permintaan dari suatu organisasi
di masa yang akan datang, dan untuk mempersiapkan para karyawan agar dapat
memenuhi kepuasan bisnis dari permintaan tersebut.
(William
F. Glueck, 1982:85) Suatu proses di mana manajemen menetukan bagaimana
organisasi seharusnya dapat berubah dari posisi yang tetap menjadi posisi yang
diinginkan
(William H. Cunningham, 1996:347) Suatu proses
analisis kebutuhan sumber daya manusia dalam suatu organisasi dan pengembangan
sebuah program untuk mencapai tujuan individu maupun organisasi tersebut.
Selain
tiga pendapat dari para ahli MSDM tersebut, masih banyak lagi para ahli MSDM
lain yang memberikan definisi perencanaan sumber daya manusia atau human
resousrce planning tersebut, yang tidak dapat kami paparkan satu persatu di
sini, mengingat terbatasnya jumlah halaman makalah yang kami buat. Namun, dari
berbagai ahli MSDM itu, dapat ditarik kesimpulan oleh Herman Sofyandi pada
bukunya “ Manajemen Sumber Daya Manusia ” bahwa :
“
Perencanaan Sumber Daya Manusia (human resource planning) merupakan fungsi
pertama dalam manajemen SDM dan sebagai bagian dari fungsi perencanaan
strategis organisasi yang didefinisikan sebagai suatu proses sistematis dan
berkesinambungan dalam menentukan kebutuhan SDM di masa depan baik kuantitas
maupun kualitas pada waktu yang tepat, posisi yang tepat, melakukan berbagai
pekerjaan yang tepat, dalam jangka panjang guna mengantisipasi perubahan
lingkungan dan organisasi serta meminimasi biaya dalam rangka pencapaian tujuan
individu dan organisasi. “
B.
Perencanaan Pendidikan
Dari
berbagai pendapat atau definisi yang dikemukakan oleh para pakar manajemen,
antara lain :
a. Menurut, “Prof. Dr. Yusuf Enoch”
Perencanaan Pendidikan, adalah suatu proses yang yang mempersiapkan seperangkat
alternative keputusan bagi kegiatan masa depan yang diarahkan kepadanpencapaian
tujuan dengan usaha yang optimal dan mempertimbangkan kenyataan-kenyataan yang
ada di bidang ekonomi, sosial budaya serta menyeluruh suatu Negara.
b. Menurut
“Beeby, C.E.” Perencanaan Pendidikan adalah suatu usaha melihat ke masa
depan ke masa depan dalam hal menentukan kebijaksanaan prioritas, dan biaya
pendidikan yang mempertimbangkan kenyataan kegiatan yang ada dalam bidang
ekonomi, social, dan politik untuk mengembangkan potensi system pendidikan
nasioanal memenuhi kebutuhan bangsa dan anak didik yang dilayani oleh system
tersebut.
c. “Menurut Guruge (1972)” Perencanaan
Pendidikan adalah proses mempersiapkan kegiatan di masa depan dalam bidang
pembangunan pendidikan.
d. “ Menurut Albert Waterson (Don Adam 1975)”
Perencanaan Pendidikan adala investasi pendidikan yang dapat dijalankan oleh
kegiatan-kegiatan pembangunan lain yang di dasarkan atas pertimbangan ekonomi
dan biaya serta keuntungan sosial.
e. “Menurut Coombs (1982)” Perencanaan
pendidikan suatu penerapan yang rasional dianalisis sistematis proses
perkembangan pendidikan dengan tujuan agar pendidikan itu lebih efektif dan
efisien dan efisien serta sesuai dengan kebutuhan dan tujuan para peserta didik
dan masyarakat.
f. “Menurut Y. Dror (1975)” Perencanaan
Pendidikan adalah suatu proses mempersiapkan seperangkat keputusan untuk
kegiatan-kegiatan di masa depan yang di arahkan untuk mencapai tujuan-tujuan
dengan cara-cara optimal untuk pembangunan ekonomi dan social secara menyeluruh
dari suatu Negara.
Jadi,
definisi perencanaan pendidikan apabila disimpulkan dari beberapa pendapat
tersebut, adalah suatu proses intelektual yang berkesinambungan dalam
menganalisis, merumuskan, dan menimbang serta memutuskan dengan keputusan yang
diambil harus mempunyai konsistensi (taat asas) internal yang berhubungan
secara sistematis dengan keputusan-keputusan lain, baik dalam bidang-bidang itu
sendiri maupun dalam bidang-bidang lain dalam pembangunan, dan tidak ada batas
waktu untuk satu jenis kegiatan, serta tidak harus selalu satu kegiatan
mendahului dan didahului oleh kegiatan lain.
Secara
konsepsional, bahwa perencanaan pendidikan itu sangat ditentukan oleh cara,
sifat, dan proses pengambilan keputusan, sehingga nampaknya dalam hal ini
terdapat banyak komponen yang ikut memproses di dalamnya. Adapun
komponen-komponen yang ikut serta dalam proses ini adalah :
·
Tujuan
pembangunan nasional bangsa yang akan mengambil keputusan dalam rangka
kebijaksanaan nasional dalam rangka kebijaksanaan nasional dalam bidang
pendidikan.
·
Masalah
strategi adalah termasuk penanganan kebijakan (policy) secara operasional yang
akan mewarnai proses pelaksanaan dari perencanaan pendidikan. Maka ketepatan
pelaksanaan dari perencanaan pendidikan.
Dalam
penentuan kebijakan sampai kepada palaksanaan perencanaan pendidikan ada
beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu : siapa yang memegang kekuasaan,
siapa yang menentukan keputusan, dan faktor-faktor apa saja yang perlu
diperhatikan dalam pengambilan keputusan. Terutama dalam hal pemegang kekuasaan
sebagai sumber lahirnya keputusan, perlu memperoleh perhatian, misalnya
mengenai system kenegaraan yang merupakan bentuk dan system manajemennya,
bagaimana dan siapa atau kepada siapa dibebankan tugas-tugas yang terkandung
dalam kebijakan itu. Juga masalah bobot u ntuk jaminan dapat terlaksananya
perencanaan pendidikan. Hal ini dapat diketahui melalui output atau hasil
system dari pelaksanaan perencanaan pendidikan itu sendiri, yaitu dokumen
rencana pendidikan.
Dari
beberapa rumusan tentang perencanaan pendidikan tadi dapat dimaklumi bahwa
masalah yang menonjol adalah suatu proses untuk menyiapkan suatu konsep
keputusan yang akan dilaksanakan di masa depan. Dengan demikian, perencanaan
pendidikan dalam pelaksanaan tidak dapat diukur dan dinilai secara cepat, tapi
memerlukan waktu yang cukup lama, khususnya dalam kegiatan atau bidang
pendidikan yang bersifat kualitatif, apalagi dari sudut kepentingan nasional.
C.
Perencanaan Produksi
Perencanaan
produksi dapat didefinisikan sebagai proses untukmerencanakan sistem produksi
sehingga permintaan pasar dapat dipenuhidengan jumlah yang tepat, waktu
penyerahan yang tepat dan biayaproduksi minimum [HAK08].Petugas perencanaan
produksi, tugasnya lebih banyak padamanajemen bagaimana suatu produk diproses
di dalam pabrik dari bahanbaku hingga siap dikirim [WIJ09].Perencanaan Produksi
harus mempunyai sifat – sifat sebagai berikut[HAK08]:1. Berjangka waktuProses
produksi merupakan proses yang sangat kompleks. Prosestersebut memerlukan
keterlibatan bermacam – macam tingkatketerampilan tenaga kerja, peralatan
modal, dan informasi yangbiasanya dilakukan secara terus – menerus dalam jangka
waktu yangsangat lama. Pendekatan yang biasa dilakukan adalah denganmembuat
rencana produksi yang mencakup periode waktu tertentu danakan diperbaharui bila
periode waktu tersebut sudah dicapai.Dalam perencanaan produksi, biasanya kita
jumpai tiga jenisperencanaan berdasarkan periode waktu yang dicakup
olehperencanaan tersebut, yaitu :
1.
Perencanaan produksi jangka panjangb. Perencanaan produksi jangka menengahc.
Perencanaan produksi jangka pendek
2.
BerjenjangPerencanaan produksi harus dilakukan secara bertahap dan
berjenjang.Artinya, perencanaan produksi level rendah, dimana
perencanaanproduksi level yang lebih rendah adalah penjabaran dari
perencanaanproduksi level yang lebih tinggi.
3.
BerkelanjutanPerencanaan produksi disusun untuk satu periode tertentu
yangmerupakan masa berlakunya rencana tersebut. Setelah habis masaberlakunya
maka harus dibuat rencana produksi baru untuk periodewaktu berikutnya.
4.
TerukurSelama pelaksanaan produksi, realisasi dari rencana produksi akanselalu
dimonitor untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangandari rencana yang
ditetapkan.
5. RealistisRencana
produksi yang dibuat haruslah sesuai dengan kondisiperusahaan,sehingga target
yang diteteapkan merupakan nilai yangrealistik untuk dapat dicapai dengan
kondisi yang dimiliki perusahaanpada saat rencana tersebut dibuat.
6.
AkuratPerencanaan produksi harus dibuat berdasarkan informasi – informasiyang
akurat tentang kondisi internal dan eksternal sehingga angka –angka yang
dimunculkan dalam target produksi dapatdipertanggungjawabkan.
7.
MenantangRencana produksi yang baik harus menetapkan target produksi yanghanya
dapat dicapai dengan usaha yang sungguh – sungguh.
D.
Perencanaan Pemasaran
Rencana pemasaran lebih dititik beratkan pada produk/pasar
dan pengembangan strategi dan
program pemasaran yang terinci dengan
baik agar dapat memperoleh
sasaran/tujuan produk dalam pasar. Dengan
kata lain, rencana pemasaran merupakan instrumen terpadu untuk mengarahkan dan memadukan upaya
pemasaran tersebut. Proses perencanaan pemasaran tadi terdiri dari lima
tahapan, yaitu : mengalisis peluang pasar, meneliti dan memilih
pasar sasaran, merancang strategi pemasaran, merencanakan dan
mengorga¬nisasi program pemasaran, melaksankan dan mengendalikan
upaya pemasaran tadi. Masing-masing tahapan ini telah kita bahas dengan
ringkasan dalam bab ini dan akan kita uraikan lebih lanjut dalam bab berikutnya.
Isi dari suatu rencana
pemasaran pada suatu perusahaan dapat berbeda dengan perusahaan lain, namun
paling sedikit harus berisi rangkuman pimpinan, situasi pemasaran saat ini,
analisis peluang dan masalah, sasaran, strategi
pemasaran, program kegiatan, anggaran rugi laba dan
pengendalian. Agar tercapai perencanaan yang efektif,
seorang manajer pemasaran harus
dengan akibat penjualan dan keuntungannya. Hubun¬gan itu tercakup dalam
persamaan keuntungan dan persamaan penjua¬lan. Perencanaan optimum
bagi pengeluaran pemasaran,
bauran pemasaran dan alokasi dana pemasaran.
E. Perencanaan Produk
Perencanaan Produk dalam Pemasaran
Produk sangat penting untuk mencapai sasaran
pemasaran. Kesenjangan yang terjadi antara tren/ramalan penjualan dengan tujuan
perusahaan dapat dijembatani dengan :
• Peningkatan
produktivitas.
• Penetrasi
pasar dilakukan dengan meningkatkan fungsi produk, meningkatkan pangsa pasar, dan lain-lain.
• Pengembangan
produk baru.
• Pengembangan
pasar baru (contohnya: kelompok pengguna baru, memasuki segmen pasar baru,
ekspansi geografis).
• Kombinasi
produk dan pasar baru.
• Penerapan
strategi baru (contohnya: akuisisi, lisensi waralaba, joint venture).
Strategi produk dibedakan menjadi strategi reaktif
dan proaktif. Strategi reaktif berkaitan dengan tekanan dari luar yang memaksa
organisasi melakukan aksi. Strategi proaktif secara eksplisit mengalokasikan
sumber daya untuk mengidentifikasi dan menangkap kesempatan serta
mengantisipasi kejadian yang tidak menguntungkan.
Pengembangan produk dilakukan melalui tahapan
berikut :
1. audit
pasar;
2. analisis
SWOT;
3. penetapan
tujuan;
4. kriteria
persetujuan;
5. pembangkitan
ide;
6. pemilahan
ide;
7. pengujian
konsep;
8. analisis
bisnis;
9. pengembangan
produk;
10. pengujian;
11. komersialisasi.
Proses desain produk merupakan bagian dari strategi
proaktif di mana langkah-langkahnya adalah:
1. Mengidentifikasi
kesempatan.
2. Memproses
desain produk untuk memanfaatkan kesempatan tersebut.
3. Melakukan
pengujian produk dan program pemasarannya.
4. Meluncurkan
produk dan penelusuran jalannya produk baru.
5. Mengelola
daur hidup produk.
Dalam melakukan perencanaan pemasaran produk baru,
perlu diperhatikan pengujian pasar produk sebelum meluncurkan produk dalam
skala penuh. Pertama-tama menguji unsur periklanan dan fisik produk. Kemudian
pengujian melalui pretes pasar. Kekurangan yang muncul diumpan balikkan ke
tahapan desain. Langkah terakhir, produk diatur untuk diuji dalam tes pasar.
Jika produk sukses di tes pasar, ia bisa diluncurkan secara penuh di pasar.
Jika tidak, ia harus dikembalian ke tahapan desain.
Semua produk mempunyai daur hidup. Konsep daur
hidup produk berguna untuk memprediksikan pola penjualan di masa yang akan
datang. Anda dapat memilih strategi apa yang harus diterapkan sesuai dengan
posisi produk dalam daur hidup. Karenanya, terlebih dahulu Anda harus
menetapkan posisi produk Anda dalam daur hidup. Memposisikan produk dilakukan
dengan memperhitungkan perkiraan penjualan, laba, marjin, pangsa pasar, dan
harga produk pada setiap tahapan dalam daur hidup.
Strategi yang dapat diterapkan dalam tahapan
perkenalan adalah strategi harga skimming dan strategi harga penetrasi. Pada
tahapan pertumbuhan strategi yang tepat adalah membangun kesadaran merek,
pengembangan produk, mencari pasar baru, pengurangan biaya, promosi, dan
penurunan harga. Pada tahapan kedewasaan, strategi yang dapat diterapkan adalah
strategi mempertahankan, strategi defensif, dan strategi inovasi produk.
Sedangkan pada tahapan penurunan, pilihan strategi yang digunakan adalah
penarikan produk dan fokus pada pemakai.
F. Perencanaan Komunikasi Pemasaran
Untuk mencapai sasaran pemasaran, perusahaan perlu
berkomunikasi dengan pelanggannya, baik pelanggan lama maupun pelanggan
potensial. Komunikasi tersebut dapat digolongkan menjadi :
• Komunikasi
impersonal, contohnya iklan, display di titik penjualan, promosi penjualan,
media elektronik, dan humas.
• Komunikasi
personal (atau orang-ke-orang langsung), contohnya pertemuan langsung antara
wiraniaga dengan pelanggan di pusat penjualan dan pusat informasi.
Perusahaan memiliki beragam teknik komunikasi yang
dapat digunakan secara sendiri-sendiri atau kombinasi (baur komunikasi).
Semuanya bergantung pada situasi, terutama anggaran agar didapatkan efek
komunikasi yang maksimum.
Pengembangan program periklanan melibatkan lima
tahap. Pertama, pengiklan perlu menetapkan sasaran iklan; kedua, mereka harus
menetapkan anggaran yang memperhitungkan tahapan siklus hidup produk, pangsa
pasar dan basis konsumen, persaingan, frekuensi iklan dan tingkat substitusi
produk. Ketiga, mereka harus memilih pesan iklan, menentukan bagaimana pesan
dihasilkan. Keempat, mereka harus memutuskan media yang akan digunakan.
Keputusan ini mencakup memilih jangkauan, frekuensi dan dampak yang diinginkan,
lalu memilih media yang membawa pesan tersebut.
Promosi penjualan merupakan kiat-kiat insentif yang
sebagian besar bersifat jangka pendek. Promosi penjualan dirancang untuk
merangsang pembelian produk/jasa tertentu yang lebih cepat dan/atau lebih
banyak oleh pelangan. Promosi penjualan menawarkan insentif untuk membeli. Promosi
penjualn dibedakan menjadi promosi konsumen, promosi perdagangan, dan promosi
bisnis dan wiraniaga. Contoh promosi perdagangan adalah potongan harga,
tunjangan iklan dan pajangan, dan barang gratis; contoh promosi bisnis dan
wiraniaga adalah pameran perdagangan dan konvensi, kontes bagi wiraniaga dan
iklan khusus. Dalam menggunakan promosi penjualan, perusahaan harus menetapkan
tujuan, memilih kiat, mengembangkan program, mengujicoba, menerapkan dan
mengendalikannya, serta mengevaluasi hasilnya. Promosi penjualan berhasil
meningkatkan penjualan dan pangsa pasar jangka pendek tetapi tidak berpengaruh
untuk jangka panjang.
Hubungan masyarakat melibatkan berbagai program
yang dirancang untuk mempromosikan dan/atau menjaga citra perushaan atau tiap
produknya. Kiat utama humas adalah publikasi, peritiwa, berita, pidato,
kegiatan pelayanan masyarakat, dan media identitas. Dalam mempertimbangkan
kapan dan bagaimana menggunakan humas, manajemen harus menetapkan tujuan
pemasaran, memilih pesan dan sasaran humas, menetapkan rencana tersebut dengan
hati-hati dan mengevaluasi hasilnya. Hasil penerapan program dievaluasi dalam
bentuk besarnya paparan dan penghematan biaya, perubahan
kesadaran/pengertian/sikap, dan kontribusi penjualan dan laba.
G. Perencanaan Harga
Harga
seperti halnya periklanan, promosi, dan penggunaan tenaga penjualan merupakan
bagian dari alat pemasaran. Harga adalah bagian dari alat pemasaran yang lebih
mudah dan lebih cepat diubah dibandingkan dengan apabila kita mengubah kampanye
periklanan, merombak promosi penjualan, dan mengubah perilaku tenaga penjualan.
Keputusan
harga tidak hanya berpengaruh terhadap pendapatan perusahaan tetapi juga
berpengaruh terhadap permintaan. Dengan kata lain merubah harga akan
berpengaruh terhadap jumlah barang yang dijual. Bertentangan dengan pentingnya
kehati-hatian dalam penetapan harga, banyak perusahaan tidak memiliki
perencanaan harga. Bahkan sering kali penetapan harga menjadi ajang tarik
menarik antara pemasaran dan para akuntan.
Untuk
menetapkan kebijakan harga yang masuk akal, perusahaan harus terlebih dahulu
memiliki sistem pembiayaan yang akurat yang benar-benar mencerminkan situasi
perusahaan. Bila kebijakan perusahaan adalah untuk menghasilkan keuntungan
jangka pendek, maka perusahaan harus menerapkan kebijakan harga awal yang
tinggi.
H.Perencanaan Pembelajaran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, perencanaan
berasal dari kata dasar rencana yang artinya konsep, rancangan, atau program,
dan perencanaan berarti proses, perbuatan, cara merencanakan. Selain itu,
rencana dapat diartikan sebagai pengambilan keputusan tentang apa yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, proses perencanaan harus
dimulai dari penetapan tujuan yang akan dicapai melalui analis kebutuhan serta
dokumen yang lengkap, kemudian menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan
untuk mencapai tujuan tersebut.
Menurut H.B. Siswanto (2007:42) perencanaan adalah
proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan menentukan cakupan
pencapaiannya. Menurutnya, merencanakan berarti mengupayakan penggunaan
sumberdaya manusia (human resources), sumber daya alam (natural resources), dan
sumberdaya lainnya (other resources) untuk mencapai tujuan .
George R. Terry dan Leslie W. Rue (2009:9)
menyatakan bahwa planning atau perencanaan adalah menentukan tujuan-tujuan yang
hendak dicapai selama suatu masa yang akan datang dan apa yang harus diperbuat
agar dapat mencapai tujuan-tujuan itu. Sementara itu, Mulyasa (2006:223)
menjelaskan bahwa perencanaan adalah suatu bentuk dari
pengambilan keputusan (decision making).
Hamzah B. Uno (2008: 2) juga menyatakan perencanaan
adalah suatu cara yang memuaskan untuk membuat kegiatan dapat berjalan dengan
baik, disertai dengan berbagai langkah yang antisipatif guna memperkecil
kesenjangan yang terjadi sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Berdasarkan
definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa perencanaan
mengandung paling sedikit 4 unsur yaitu:
a. ada
tujuan yang harus dicapai
b. ada
strategi untuk mencapai tujuan
c. sumber
daya yang mendukung
d.
implementasi setiap keputusan
Perencanaan selalu mempunyai arah yang hendak
dicapai yaitu tujuan yang harus dirumuskan dalam bentuk sasaran yang jelas dan
terukur. Strategi untuk mencapai tujuan berkaitan dengan penetapan keputusan
yang harus dilakukan oleh seorang perencana. Penetapan sumber daya yang dapat
mendukung diperlukan untuk mencapai tujuan meliputi penetapan sarana dan
prasarana yang diperlukan, anggaran biaya dan sumber daya lainnya untuk
mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Implementasi adalah pelaksanaan dari
strategi dan penetapan sumber daya.
Perencanaan adalah suatu cara untuk membuat suatu
kegiatan dapat berjalan dengan baik, disertai dengan berbagai langkah yang
antisipatif untuk memperkecil kesenjangan yang ada dan mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Perencanaan merupakan hasil proses berpikir dan pengkajian
dan penyeleksian dari berbagai alternatif yang dianggap lebih memiliki nilai
efektivitas dan efisiensi, yang merupakan awal dari semua proses pelaksanaan
kegiatan yang bersifat rasional.
Sedangkan pembelajaran menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, berasal dari kata belajar
yang artinya berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu; atau berubah tingkah
laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Sedangkan pembelajaran
adalah proses atau cara menjadikan seseorang belajar.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 dan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Pasal 1 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan mendefenisikan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Masnur Muslich (2007:71) juga berpendapat bahwa
pembelajaran adalah proses aktif bagi siswa dan guru untuk mengembangkan
potensi siswa sehinggga mereka akan “tahu” terhadap pengetahuan dan pada
ahirnya “mampu” untuk melakukan sesuatu. Sedangkan Degeng dalam Hamzah B. Uno
(2008:2) mendefenisikan dengan singkat bahwa pembelajaran adalah upaya untuk
membelajarkan siswa.
Richard L. Daft (2003:30) mengungkapkan bahwa
pembelajaran adalah sebuah perubahan prilaku atau suatu perubahan kinerja yang
terjadi sebagai hasil dari pengalaman. Hal ini juga dibenarkan oleh Slavin
dalam H. Douglas Brown (2007:8) yang mendefenisikan bahwa pembelajaran adalah sebuah
perubahan dalam diri seorang yang disebabkan oleh pengalaman. Pernyataan ini
juga didukung oleh Kunandar (2009:287) yang menyatakan bahwa pembelajaran
adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga
terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik.
Berdasarkan beberapa defenisi diatas dapat
disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran adalah kegiatan memproyeksikan
tindakan apa yang akan dilaksanakan dalam suatu proses belajar mengajar yaitu dengan mengkoordinasikan komponen-komponen
pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, cara
penyampaian kegiatan (metode, model dan teknik), serta bagaimana mengukurnya
menjadi jelas dan sistematis, sehingga nantinya proses belajar mengajar menjadi
efektif dan efisien.
I. Perencanaan Pajak Domestik
Perencanaan
pajak dapat diartikan sebagai upaya membayar pajak sebatas hanya diwajibkan.
Dapat juga diartikan sebagai upaya memanfaatkan hal-hal yang belum diatur dalam
undang-undang. Sehingga dapat ditarik kesimpulan, bahwa perencanaan pajak
adalah proses pengelolaan kewajiban perpajakan sehingga hutang pajaknya baik
pajak penghasilan maupun pajak-pajak lainnya, berada dalam posisi yang minimal,
sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan atau dilakukan secara legal yang dapat diterima oleh aparat
perpajakan.
Manfaat
perencanaan pajak dapat dilakukan dengan prinsip-prinsip sebagai berikut :
• Penghematan kas keluar. Perencanaan
pajak dapat menghemat pajak yang merupakan biaya bagi perusahaan.
• Mengatur aliran kas (cash flow).
Perencanaan pajak dapat mengestimasi kebutuhan kas untuk pajak dan menentukan
saat pembayaran sehingga perusahaan dapat menyusun anggaran kas secara lebih
akurat.
Beberapa
strategi yang digunakan dalan mengefisienkan beban pajak adalah :
a) Pemilihan Bentuk Badan Usaha antara
pemilihan bentuk PT atau CV.
b) Memilih lokasi perusahaan atau
melakukan penanaman modal di bidang usaha tertentu dan atau di bidang tertentu
yang mendapat prioritas tinggi dalam skala nasional dapat diberikan fasilitas
perpajakan.
c) Mengambil keuntungan yg
sebesar-besarnya dari pengecualian atau pengurangan atas Penghasilan Kena
Pajak. Seperti apabila diketahui bahwa Penghasilan Kena Pajak perusahaan besar
dan akan mengakibatkan pajak terhutang besar, sebaiknya perusahaan
membelanjakan sebagian laba perusahaan untuk penelitian dan pengembangan, biaya
pendidikan, biaya training yang boleh dikurangi dari penghasilan kena pajak.
d) Penempatan modal perusahan kepada
perseroan terbatas lebih menguntungkan kalau besarnya modal yang disetor paling
rendah 25 %. Apabila modal yang ditempatkan kurang dari 25 % maka dividen yang
dibagi dari perusahan akan dikenakan pajak.
e) Memberikan tunjangan kepada karyawan
dalam bentuk uang atau natura / kenikmatan dapat dipilih sebagai alternatif
untuk mengefisienkan pajak.
f) Untuk pendanaan aktiva tetap lebih
menguntungkan secara leasing dengan hak opsi dibandingkan pembelian langsung.
j.
Perencanaan Keuangan Keluarga
Sudah
lazim dan wajar sebagai manusia pasti menginginkan kehidupan yang baik, layak,
bahagia dan sejahtera bersama keluarga dan kerabat di masa depan. Namun sebagai
manusia pula kita tidak dapat mengetahui
apa yang
akan terjadi di masa depan, bahkan untuk 1 detik pun. Tak ada yang tahu jika
hari ini kita masih dalam posisi memiliki banyak uang namun keesokkan harinya
kita jatuh sakit dan harus mengeluarkan biaya
yang
besar sehingga menghabiskan hampir semua uang yang kita miliki. Tak ada yang
dapat menjamin kehidupan manusia di masa yang akan datang. Oleh karena itu,
manusia memerlukan adanya jaminan atau kepastian hidupnya di masa depan atau
masa pensiunnya.Keputusan apapun yang kita lakukan, akan menentukan masa depan
kita kelak. Tidak adanya jaminan hidup di masa pensiun membuat ketidakpastian
hidup sehingga kita membutuhkan persiapan agar dapat hidup tenang. Persiapan
dalam membangun kehidupan yang bahagia di masa pensiun bukan masalah yang
mudah. Kebahagiaan dan kesejahteraan hidup bersama kerabat dan keluarga
membutuhkan persiapan waktu yang tidak singkat, bukan hanya seminggu, sebulan
atau setahun. Persiapan memerlukan waktu yang panjang dengan rencana dan usaha
yang matang. Salah satu rencana yang harus dipersiapkan adalah rencana keuangan
keluarga.
Di masa
yang akan datang seiring dengan bertambahnya kebutuhan maka biaya yang harus dipersiapkan
akan semakin banyak. Biaya pendidikan, biaya pensiun, biaya perlindungan atau
asuransi dan biaya perjalanan
ibadah
adalah biaya-biaya yang akan dikeluarkan. Apabila kita tidak bijaksana
mengelola keuangan maka kita akan menemui kesulitan finansial kelak di masa
depan. Membangun kebahagian bersama keluarga di masa depan tanpa adanya sebuah
perencanaan keuangan di masa depan seperti membangun bangunan tanpa sebuah
pondasi. Tidak adanya dasar dan pondasi dalam bangunan tersebut membuat
bangunan tidak kokoh bahkan tidak dapat berdiri. Sama halnya dengan membangun
kehidupan jika tidak adanya rencana maka tidak ada kepastian kehidupan kita
akan bahagia sesuai yang diharapkan. Sebagai contoh apabila kita dalam posisi
memiliki banyak uang jika tidak dapat menggunakan dengan bijaksana maka
beberapa pengeluaran kemungkinan akan digunakan untuk hal-hal yang tidak perlu
dan tidak bermanfaat. Begitu pula apabila kita dalam keadaan kurang mampu maka
akan lebih sulit lagi menjamin kehidupan di masa depan. Hal tersebutlah yang
mengharuskan kita memiliki perencanaan keuangan keluarga.
Perencanaan
keuangan keluarga dapat membantu kita dalam mencapai tujuan perencanaan hidup
yang lebih baik di masa depan. Dimana Anda dapat membiayai kebutuhan hidup
keluarga Anda dengan santai dan dapat menikmati sisa hidup bersama-sama orang
yang Anda cintai dengan bahagia dan sejahtera. Perencanaan keuangan keluarga
juga dapat membebaskan Anda dari masalah keuangan dan membiasakan Anda hidup
mandiri tanpa perlu bergantung pada orang lain. Buatlah perencanaan keuangan
keluarga Anda sebagai jaminan hidup di masa depan. Jadilah
perencana
keuangan yang baik dan tentukan gaya hidup yang akan Anda pilih karena semua
keputusan yang akan Anda ambil akan menentukan masa depan yang Anda temui.
11.
Perencanaan strategis
Perencanaan
strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan
strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber
dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi ini.
Berbagai teknik analisis bisnis dapat digunakan dalam proses ini, termasuk
analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), PEST (Political,
Economic, Social, Technological), atau STEER (Socio-cultural, Technological,
Economic, Ecological, Regulatory).
Perencanaan
Strategis ( Strategic Planning ) adalah sebuah alat manajemen yang digunakan
untuk mengelola kondisi saat ini untuk melakukan proyeksi kondisi pada masa
depan, sehingga rencana strategis adalah sebuah petunjuk yang dapat digunakan
organisasi dari kondisi saat ini untuk mereka bekerja menuju 5 sampai 10 tahun
ke depan ( Kerzner , 2001 )
Untuk
mencapai sebuah strategy yang telah ditetapkan oleh organisasi dalam rangka
mempunyai keunggulan kompetitif, maka para pimpinan perusahaan, manajer
operasi, haruslah bekerja dalam sebuah sistem yang ada pada proses perencanaan
strategis / strategic planning ( Brown , 2005 ). Kemampuan manufaktur, harus
dipergunakan secara tepat, sehingga dapat menjadi sebuah senjata yang unggul
dalam sebuah perencanaan stategi ( Skinner, 1969 ).Untuk mencapai sebuah
strategy yang telah ditetapkan oleh organisasi dalam rangka mempunyai
keunggulan kompetitif, maka para pimpinan perusahaan, manajer operasi, haruslah
bekerja dalam sebuah sistem yang ada pada proses perencanaan strategis Brown ,
2005 ). Kemampuan manufaktur, harus dipergunakan secara tepat, sehingga dapat
menjadi sebuah senjata yang unggul dalam sebuah perencanaan stategi ( Skinner,
1969 ).
Perencanaan
strategis secara eksplisit berhubungan dengan manajemen perubahan, hal ini
telah menjadi hasil penelitian beberapa ahli (e.g., Ansoff, 1965; Anthony,1965;
Lorange, 1980; Steiner, 1979). Lorange (1980), menuliskan, bahwa strategic
planning adalah kegiatan yang mencakup serangkaian proses dari inovasi dan
merubah perusahaan, sehingga apabila strategic planning tidak mendukung inovasi
dan perubahan, maka itu adalah kegagalan
12.
Perencanaan kelangsungan
bisnis
Secara
sederhana, perencanaan kelangsungan bisnis (Bahasa Inggris: business continuity
planning, BCP) diciptakan untuk mencegah gangguan terhadap aktivitas bisnis
normal. BCP dirancang untuk melindungi proses bisnis yang kritis dari
kegagalan/bencana alam atau yang dibuat manusia dan akibatnya hilangnya modal
dalam kaitannya dengan ketidaktersediaan untuk proses bisnis secara normal. BCP
merupakan suatu strategi untuk memperkecil efek gangguan dan untuk memungkinkan
proses bisnis terus berlangsung.
Peristiwa
yang mengganggu adalah segala bentuk pelanggaran keamanan baik yang disengaja
ataupun tidak yang menyebabkan bisnis tidak bisa beroperasi secara normal. Tujuan
BCP adalah untuk memperkecil efek peristiwa mengganggu tersebut pada
perusahaan. Tujuan BCP yang utama adalah untuk mengurangi risiko kerugian
keuangan dan meningkatkan kemampuan organisasi dalam proses pemulihan sesegera
mungkin dari suatu peristiwa yang mengganggu. BCP juga membantu memperkecil
biaya yang berhubungan dengan peristiwa yang mengganggu tersebut dan mengurangi
risiko yang berhubungan dengan itu.
Business
Continuity Plan perlu melihat pada semua area pengolahan informasi kritis
perusahaan, termasuk --tetapi tidak membatasi-- pada hal-hal berikut ini :
• LAN,
WAN, dan server
•
Telekomunikasi dan link komunikasi data
•
Workstation dan workspaces
•
Aplikasi, perangkat lunak, dan data
• Media
dan penyimpanan arsip
•
Tugas-tugas staf dan proses produksi
Peristiwa-peristiwa
yang mengganggu Kesinambungan Bisnis Berikut daftar peristiwa-peristiwa yang
dapat mengganggu kesinambungan bisnis yang digolongkan pada sumber terjadinya,
akibat alam atau ulah manusia. Contoh peristiwa alami yang dapat memengaruhi
kesinambungan bisnis adalah sebagai berikut: • Kebakaran atau ledakan • Gempa
bumi, badai, banjir, dan kebakaran alami
Contoh
peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang dapat memengaruhi kesinambungan
bisnis sebagai adalah berikut: • Peristiwa pemboman, sabotase, atau serangan
lain yang disengaja • Kegagalan infrastruktur komunikasi
13.
Perancangan percobaan
Perancangan
percobaan atau rancangan percobaan (Design of Experiment) adalah kajian
mengenai penentuan kerangka dasar kegiatan pengumpulan informasi terhadap objek
yang memiliki variasi (stokastik), berdasarkan prinsip-prinsip statistika.
Bidang ini merupakan salah satu cabang penting dalam statistika inferensial dan
diajarkan di banyak cabang ilmu pengetahuan di perguruan tinggi karena
berkaitan erat dengan pelaksanaan percobaan (eksperimen).
Perancangan
percobaan dapat dikatakan sebagai "jembatan" bagi peneliti untuk
bergerak dari hipotesis menuju pada eksperimen agar memberikan hasil yang valid
secara ilmiah. Dengan demikian, perancangan percobaan dapat dikatakan sebagai
salah satu instrumen dalam metode ilmiah.
Kajian
perancangan percobaan adalah pelaksanaan percobaan (eksperimen) terkendali.
Dalam percobaan semacam ini, peneliti memberikan sejumlah tindakan (dapat juga
"pelabelan" sesuai dengan ciri-ciri objeknya, diistilahkan sebagai
perlakuan atau treatment) pada sejumlah objek yang memiliki variasi pada
derajat tertentu. Objek ini diistilahkan sebagai satuan percobaan atau
experimental unit, yang dapat berwujud hewan, tumbuhan, manusia, atau barang.
Apabila perlakuan yang sama dikenakan terhadap sejumlah objek, objek-objek ini
merupakan ulangan (replicate) dari perlakuan tadi. Pengamatan dilakukan
terhadap sejumlah karakteristik yang diminati sang peneliti terhadap
objek-objek tadi. Hipotesis statistis ditentukan ("hipotesis nol")
untuk memaknai pengaruh perlakuan-perlakuan yang diberikan terhadap hasil
pengamatan (data) yang ada.
Beberapa
pustaka menggunakan istilah experimental design bagi untuk rancangan-rancangan
yang dibuat untuk kegiatan pengumpulan informasi tidak terkendali, seperti
survei, jajak pendapat (polling), penelitian pengamatan (natural experiment),
dan quasi-experiment. Meskipun hal ini memiliki dasar statistika, kajian klasik
perancangan percobaan tidak mencakup tipe-tipe penelitian semacam itu.
Prinsip-prinsip
perancangan percobaan
Perancangan
percobaan dilandasi atas sejumlah prinsip statistika mendasar agar analisis
yang diterapkan terhadap hasil pengamatan valid secara ilmiah. Ronald Fisher
adalah orang yang pertama kali meletakkan prinsip-prinsip ini pada awal abad
ke-20. Tokoh-tokoh perancangan percobaan setelah Fisher mengembangkan berbagai
penerapan terhadap prinsip-prinsip ini, seperti C. S. Peirce, Frank Yates,
Gertrude M. Cox, Calyampudi R. Rao, R. C. Bose, Oscar Kempthorne, William T.
Federer, William G. Cochran, dan Genichi Taguchi.
Prinsip-prinsip
perancangan percobaan mencakup pengacakan (randomisasi), pengendalian
sesatan/galat (error), dan ortogonalitas.
Pengacakan
(Randomization)
Pengacakan
adalah proses memasangkan masing masing level pada tiap faktor dengan acak
dalam sebuah percobaan. Pengacakan dilakukan sebagai jaminan akan peluang yang
sama bagi setiap satuan percobaan untuk mendapat suatu perlakuan. Lebih jauh
lagi, tanpa pengacakan hampir semua rumusan statistika yang diterapkan dalam
analisis akan menjadi tidak valid karena digunakannya asumsi independensi dalam
setiap pengaruh galat yang muncul. Tanpa pengacakan tidak ada jaminan bagi
munculnya kovarians antargalat.
Pengulangan(Replication)
Pengukuran
biasanya selalu memiliki variasi dan ketidakpastian. Dengan mengulangi
keseluruhan percobaan, akan bisa membantu mengidentifikasi sumber dari variasi
tersebut.
Blocking
Blocking
adalah mengatur percobaan menjadi beberapa group (block) yang masing masing
group berisi faktor yang sejenis. Blocking membantu untuk mengetahui apakah ada
pengaruh block terhadap hasil percobaan.
Ortgonal
(Orthogonality)
Contoh
design yang ortogonal
Ortogonalitas
adalah prinsip yang penting dalam hal rancangan-rancangan berblok tidak lengkap
atau data tidak setimbang (unbalanced). Ortogonalitas menjamin bahwa pendugaan
(estimation) dapat dilakukan. Selain itu, ortogonalitas akan menjaga agar
efisiensi suatu rancangan tetap tinggi.
Factorial
experiments
Factorial
experiment berati, dalam percobaan semua level dari tiap faktor di
perhitungkan, bukan mengubah satu persatu faktor yang ada. Metode ini membuat
percobaan menjadi lebih efisien.
Pengambilan
Keputusan
Perancangan
percobaan sangat berkait erat dengan statistika inferensial. Kajian klasik
perancangan percobaan menggunakan pendekatan frequentist, yaitu mengandalkan
analisis varians sebagai metode statistika pokok untuk pengambilan kesimpulan.
Sejak tahun 1970-an berkembang pula pendekatan Bayes (adj. Bayesian) sebagai
alternatif yang lebih terpercaya dalam pengambilan kesimpulan, seiring dengan
berkembang pesatnya bidang informatika dan komputasi.
Beberapa
rancangan percobaan dasar
Rancangan
percobaan mengenal rancangan lingkungan, untuk mengendalikan pengaruh
lingkungan, dan rancangan perlakuan, untuk menarik informasi sebanyak-banyaknya
dari seri perlakuan yang dikenakan. Keduanya dapat dikombinasikan dengan
memperhatikan prinsip ortogonalitas.
Rancangan
lingkungan yang populer adalah Rancangan Acak Lengkap (Completely Randomized
Design) dan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (Randomized Complete Block Design).
Masing-masing rancangan itu berhubungan erat dengan analisis varians satu-arah
dan analisis varians dua-arah tanpa interaksi. Beberapa rancangan lingkungan
lain adalah Rancangan Persegi Latin dan Rancangan Persegi Greko-Latin.
Rancangan
perlakuan mengenal rancangan satu faktor dan rancangan faktor berganda
(rancangan faktorial). Faktor adalah himpunan seri perlakuan sejenis. Bagaimana
menempatkan kombinasi perlakuan pada setiap satuan percobaan dalam suatu
percobaan adalah kajian penelitian yang hingga sekarang masih banyak dilakukan,
khususnya apabila peneliti dihadapkan pada kombinasi tidak lengkap atau situasi
yang tidak setimbang. Matematika kombinatorik memiliki penerapan yang luas di
bagian kajian ini.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.