dalam
benak kebanyakan orang atau mungkin ketika anda melakukan searching di Google
menggunakan kata kuci Asset Management maka sebagian besar informasi yang akan
anda dapatkan adalah segala sesuatu yang berhubungandengan Portfolio,
Investasi, Finance atau keuangan, namun Asset Management yang dimaksud dalam
tulisan ini adalah Manajemen Aset secara fisik atau Physical Asset
Management. Hal ini di Indonesia memang
belum banyak di implementasikan secara
total, baik ditingkat korporasi maupun
sektor pemerintahan. Ketidak tahuan atau ketidak pedulian sebagian besar
Manajemen perusahaan akan pentingnya pengelolaan aset secara terintegrasi,
barangkali juga dipicu oleh minimnya informasi serta literatur yang mengupas
masalah ini. Bahkan sepengetahuan kami di Indonesia belum banyak Institusi Pendidikan yang
memiliki sylabus serta membahas masalah “Asset Management” ini secara
mendalam.
Banyak
perusahaan masih menganggap Manajemen Aset secara Fisik adalah sama seperti
yang dikemukakan diawal, hanyalah sekedar instrumen pengelolaan daftar aset.
Anggapan yang kurang tepat lainnya adalah bahwa pengelolaan fisik aset sepenuhnya sudah diserahkan kepada Departemen
Pemeliharaan (Maintenance), padahal baik daftar aset maupun pengelolaan aset
fisik oleh Maintenance Department hanyalah bagian kecil dari Physical Asset
Management.
Realita
di lapangan menunjukan banyak kasus yang sebenarnya dimulai dari salah kelola
dan salah urus masalah aset, sehingga berdampak kerugian yang tidak sedikit.
Sebagai contoh optimalisasi sumber daya tidak bisa dilakukan secara maksimal
karena tidak teridentifikasi dengan jelas, sehingga sulit untuk mengetahui
apakah suatu alat produksi sudah saatnya untuk
diganti atau masih layak untuk di maintain.Pertanyaan berikutnya kalau
harus di maintain kapan waktu yang tepat untuk melakukan hal tersebut, dan
kalau harus diganti apakah dengan jenis alat
yang sama atau ada alternatif lain yang lebih baik. Keputusan akan
pilihan-pilihan tersebut hanya bisa terjawab dengan tepat bila kita memiliki
informasi/data yang jelas tentang aset tersebut.
Manajemen
resiko adalah bagian yang tidak terpisahkan dari pengelolaan aset, lihatlah bagaimana sulitnya pemerintah
menghitung jumlah kerugian yang diderita akibat bencana di suatu daerah, atau
sebuah perusahaan yang kesulitan ketika harus menaksir kerugian akibat
Pabriknya kebakaran. Ini tidak akan terjadi jika kita memiliki database
manajemen aset yang selalu ter updated setiap saat.
Dengan
demikian kebijakan tentang Manajemen Aset secara strategis harus melibatkan
semua level Manajemen dan di implementasikan secara komprehensif di semua
departemen teknis operasional maupun pelayanan, termasuk departemen pendukung,
untuk lebih jelas tentang hal tersebut
bisa dilihat di artikel selanjutnya.
Berangkat
dari hal-hal tersebut di atas serta pengalaman yang dihadapi oleh kami sendiri
pada saat mengelola aset perusahaan memacu kami untuk berbagi informasi seputar
pengelolaan aset ini, terutama yang erat kaitannya dengan masalah pengelolaan
aset-aset fisik atau “Physical Asset Management”. lebih utama lagi adalah untuk
aset-aset di lingkungan Industri Pengelolaan Air Bersih.
Beberapa
artikel yang ada di sini merupakan
gambaran dari aktivitas yang kami
lakukan ketika mengelola aset, dan sebagian lainnya merupakan artikel-artikel /
jurnal yang diambil dari berbagai sumber atau referensi, dan sebagian artikel
yang kami dapat sengaja tidak kami alih
bahasakan kedalam bahasa Indonesia, dengan demikian orisinalitasnya akan tetap
terjaga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.