Rabu, 09 Januari 2013

39. Pengorganisasian belajar



strategi Pengorganisasian adalah cara untuk membuat urutan (sequencing) dan mensintesis (synthesizing) fakta, konsep, prosedur, dan prinsip yang berkaitan, suatu isi pembelajaran. Sequenzing terkait dengan cara pembuatan urutan penyajian isi suatu bidang studi, dan synthesizing terkait dengan cara untuk menunjukkan kepada siswa hubungan/keterkaitan antara fakta, konsep, prosedur, atau prinsip suatu isi pembelajaran.
Synthesizing bertujuan untuk membuat topic-topik dalam suatu bidang studi menjadi lebih bermakna bagi siswa. Hal ini dilakukan dengan menunjukkan keterkaitan topic-topik itu terkait dalam keseluruhan isi bidang studi. Adanya kebermaknaan tersebut akan menyebabkan siswa memiliki retensi yang lebih baik dan lebih lama terhadap topic-topik yang dipelajari (Degeng, 1989). Penataan urutan sangat penting artinya, karena amat diperlukan dalam pembuatan sintesis. Sintesis yang efektif hanya dapat dibuat apabila isi telah ditata dengan cara tertentu, dan yang lebih penting, karena pada hakikatnya semua isi bidang studi memiliki prasyarat belajar (Degeng, 1989).
pengorganisasian pembelajaran dapat dipilah menjadi dua, yaitu strategi mikro dan strategi makro (Reigeluth, 1983). Strategi pengorganisasian makro adalah strategi untuk menata urutan keseluruhan isi bidang studi (lebih dari satu ide) , sedangkan strategi mikro adalah strategi untuk menata urutan sajian untuk suatu ide tunggal (konsep, prinsip, dan sebagainya).
Sejumlah teori yang berurusan dengan strategi mikro antara lain adalah teori penataan urutan berdasarkan prasyarat belajar dari Gagne, model pembentukankonsep dari Taba, dan penguasaan konsep dari Brunner. Untuk strategi makro, pengintegrasian sejumlah teori, seperti hierarki belajar dari Gagne , teori skema dari Mayer, urutan subsumatif dari Ausubel, webteaching dari Norman, dan teori elaborasi oleh Reigeluth.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.