Perencanaan Produk dalam Pemasaran
Produk sangat penting untuk mencapai sasaran
pemasaran. Kesenjangan yang terjadi antara tren/ramalan penjualan dengan tujuan
perusahaan dapat dijembatani dengan :
• Peningkatan
produktivitas.
• Penetrasi
pasar dilakukan dengan meningkatkan fungsi produk, meningkatkan pangsa pasar, dan lain-lain.
• Pengembangan
produk baru.
• Pengembangan
pasar baru (contohnya: kelompok pengguna baru, memasuki segmen pasar baru,
ekspansi geografis).
• Kombinasi
produk dan pasar baru.
• Penerapan
strategi baru (contohnya: akuisisi, lisensi waralaba, joint venture).
Strategi produk dibedakan menjadi strategi reaktif
dan proaktif. Strategi reaktif berkaitan dengan tekanan dari luar yang memaksa
organisasi melakukan aksi. Strategi proaktif secara eksplisit mengalokasikan
sumber daya untuk mengidentifikasi dan menangkap kesempatan serta
mengantisipasi kejadian yang tidak menguntungkan.
Pengembangan produk dilakukan melalui tahapan
berikut :
1. audit
pasar;
2. analisis
SWOT;
3. penetapan
tujuan;
4. kriteria
persetujuan;
5. pembangkitan
ide;
6. pemilahan
ide;
7. pengujian
konsep;
8. analisis
bisnis;
9. pengembangan
produk;
10. pengujian;
11. komersialisasi.
Proses desain produk merupakan bagian dari strategi
proaktif di mana langkah-langkahnya adalah:
1. Mengidentifikasi
kesempatan.
2. Memproses
desain produk untuk memanfaatkan kesempatan tersebut.
3. Melakukan
pengujian produk dan program pemasarannya.
4. Meluncurkan
produk dan penelusuran jalannya produk baru.
5. Mengelola
daur hidup produk.
Dalam melakukan perencanaan pemasaran produk baru,
perlu diperhatikan pengujian pasar produk sebelum meluncurkan produk dalam
skala penuh. Pertama-tama menguji unsur periklanan dan fisik produk. Kemudian
pengujian melalui pretes pasar. Kekurangan yang muncul diumpan balikkan ke
tahapan desain. Langkah terakhir, produk diatur untuk diuji dalam tes pasar.
Jika produk sukses di tes pasar, ia bisa diluncurkan secara penuh di pasar.
Jika tidak, ia harus dikembalian ke tahapan desain.
Semua produk mempunyai daur hidup. Konsep daur
hidup produk berguna untuk memprediksikan pola penjualan di masa yang akan
datang. Anda dapat memilih strategi apa yang harus diterapkan sesuai dengan
posisi produk dalam daur hidup. Karenanya, terlebih dahulu Anda harus
menetapkan posisi produk Anda dalam daur hidup. Memposisikan produk dilakukan
dengan memperhitungkan perkiraan penjualan, laba, marjin, pangsa pasar, dan
harga produk pada setiap tahapan dalam daur hidup.
Strategi yang dapat diterapkan dalam tahapan
perkenalan adalah strategi harga skimming dan strategi harga penetrasi. Pada
tahapan pertumbuhan strategi yang tepat adalah membangun kesadaran merek,
pengembangan produk, mencari pasar baru, pengurangan biaya, promosi, dan
penurunan harga. Pada tahapan kedewasaan, strategi yang dapat diterapkan adalah
strategi mempertahankan, strategi defensif, dan strategi inovasi produk.
Sedangkan pada tahapan penurunan, pilihan strategi yang digunakan adalah
penarikan produk dan fokus pada pemakai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.