Rabu, 09 Januari 2013

24. Perencanaan Produk



Perencanaan Produk dalam Pemasaran
Produk sangat penting untuk mencapai sasaran pemasaran. Kesenjangan yang terjadi antara tren/ramalan penjualan dengan tujuan perusahaan dapat dijembatani dengan :
•           Peningkatan produktivitas.
•           Penetrasi pasar dilakukan dengan meningkatkan fungsi produk, meningkatkan pangsa pasar,  dan lain-lain.
•           Pengembangan produk baru.
•           Pengembangan pasar baru (contohnya: kelompok pengguna baru, memasuki segmen pasar baru, ekspansi geografis).
•           Kombinasi produk dan pasar baru.
•           Penerapan strategi baru (contohnya: akuisisi, lisensi waralaba, joint venture).
Strategi produk dibedakan menjadi strategi reaktif dan proaktif. Strategi reaktif berkaitan dengan tekanan dari luar yang memaksa organisasi melakukan aksi. Strategi proaktif secara eksplisit mengalokasikan sumber daya untuk mengidentifikasi dan menangkap kesempatan serta mengantisipasi kejadian yang tidak menguntungkan.
Pengembangan produk dilakukan melalui tahapan berikut :
1.         audit pasar;
2.         analisis SWOT;
3.         penetapan tujuan;
4.         kriteria persetujuan;
5.         pembangkitan ide;
6.         pemilahan ide;
7.         pengujian konsep;
8.         analisis bisnis;
9.         pengembangan produk;
10.       pengujian;
11.       komersialisasi.
Proses desain produk merupakan bagian dari strategi proaktif di mana langkah-langkahnya adalah:
1.         Mengidentifikasi kesempatan.
2.         Memproses desain produk untuk memanfaatkan kesempatan tersebut.
3.         Melakukan pengujian produk dan program pemasarannya.
4.         Meluncurkan produk dan penelusuran jalannya produk baru.
5.         Mengelola daur hidup produk.
Dalam melakukan perencanaan pemasaran produk baru, perlu diperhatikan pengujian pasar produk sebelum meluncurkan produk dalam skala penuh. Pertama-tama menguji unsur periklanan dan fisik produk. Kemudian pengujian melalui pretes pasar. Kekurangan yang muncul diumpan balikkan ke tahapan desain. Langkah terakhir, produk diatur untuk diuji dalam tes pasar. Jika produk sukses di tes pasar, ia bisa diluncurkan secara penuh di pasar. Jika tidak, ia harus dikembalian ke tahapan desain.
Semua produk mempunyai daur hidup. Konsep daur hidup produk berguna untuk memprediksikan pola penjualan di masa yang akan datang. Anda dapat memilih strategi apa yang harus diterapkan sesuai dengan posisi produk dalam daur hidup. Karenanya, terlebih dahulu Anda harus menetapkan posisi produk Anda dalam daur hidup. Memposisikan produk dilakukan dengan memperhitungkan perkiraan penjualan, laba, marjin, pangsa pasar, dan harga produk pada setiap tahapan dalam daur hidup.
Strategi yang dapat diterapkan dalam tahapan perkenalan adalah strategi harga skimming dan strategi harga penetrasi. Pada tahapan pertumbuhan strategi yang tepat adalah membangun kesadaran merek, pengembangan produk, mencari pasar baru, pengurangan biaya, promosi, dan penurunan harga. Pada tahapan kedewasaan, strategi yang dapat diterapkan adalah strategi mempertahankan, strategi defensif, dan strategi inovasi produk. Sedangkan pada tahapan penurunan, pilihan strategi yang digunakan adalah penarikan produk dan fokus pada pemakai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.